 |
| Kapolda Bali Irjen Pol Benny Mokalu tinjau kesiapan jajarannya amankan Pilpres di Tabanan (Foto:KabarNusa) |
KabarNusa.com – Aparat kepolisian diminta turut mendokumentasikan proses pemungutan dan penghitungan suara di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 guna mengantisipasi berbagai tindak pelanggaran atau kecurangan yang terjadi di tempat pemungutan suara TPS.
Kapolda Bali Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu meninstruksikan jajarannya untuk menanggalkan senjata api saat jaga TPS pada Pilpres.
Dia mengingatkan, anggotanya agar tetap menjaga netralitas. Untuk anggota Polres Tabanan yang ditugaskan melakukan pengamanan di TPS agar menyimpan senjatanya di gudang.
“Saya instruksikan bagi anggota yang menjaga TPS agar menyimpan dulu senjata apinya di gudang Mapolres. Karena dalam pengamanan TPS dilarang bawa senjata api,” tegasnya di sela peninjauan kesiapan jajarannya dalam mengamankan Pilpres di Mapolres Tabanan, Senin (7/7/2014).
Yang diperlukan, dalam menjaga TPS adalah perilaku prilaku sosial yang menjaga kesopanan, etika dan menjaga netralitas.
Ditegaskan anggota yang membawa HP berisi kamera agar memotret hasil penghitungan suara di TPS. Foto tersebut akan dijadikan bukti ketika ada permasalahan yang muncul ke permukaan.
Mereka yang bertugas di TPS diminta mengetahui nomor telpon Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta nomor telpon para saksi.
“Tujuannya untuk memudahkan komunikasi ketika ada permasalahan yang terjadi pasca-proses penghitungan suara,” ingatnya.
Benny berharap proses demokrasi berjalan lancar dan aman. Apalagi Bali sebagai barometer keamanan nasional.
Dia tidak menyebutkan daerah yang terpetakan rawan maupun tidak rawan. Semua daerah rawan dan pihaknya telah siap siaga untuk mengamankan jalannya Pilpres.
Usai mengecek kesiapan 800 personil Polri dan TNI mengamankan jalannya Pilpres, Kapolda kemudian mengecek kesiapan logistik pemilu yang disimpan di Gedung Kesenian I Ketut Marya, Tabanan. (gus)
