Yogyakarta – Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia (RI), Fadli Zon keberadaan Tapak Presiden diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran sejarah bagi generasi muda untuk mencintai sejarah dan museum.
Hal itu disampaikan Menbud Fadli Zon setelah melihat tangan dan kaki jejeran kepala negara (Presiden) Indonesia yang berada di Halaman Taman Yogyakarta. Untuk itu, Fadli Zon berjanji akan mengajak Presiden Prabowo Subianto menyumbangkan tapaknya di Taman Pintar.
“Saya kira ini juga salah satu gagasan yang sangat bagus melalui tapak-tapak presiden,” kata Fadli Zon ditemui usai acara Sarasehan Budaya di Taman Pintar, Jumat 17 Januari 2025.
Pihaknya akan menyampaikan ke Presiden Prabowo untuk membuat tapak kaki dan tangan di Tapak Presiden, sebagai pelengkap dari urutan presiden. Kekaguman disampaikan Fadli Zon, bahwa dilokasi tersebut, dapat mendengar suara masing-masing sampai tujuh kepala negara saat melakukan pidato kenegaraan.
“Sangat bagus ya, apalagi tadi diperdengarkan juga suaranya kalau kita duduk di situ, ada suara dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, sampai Presiden Megawati, Gusdur, SBY, dan Joko Widodo,” imbuh Fadli Zon.
Lanjutnya, wahana tapak presiden, ini merupakan sebuah memorabilia yang bisa mengetahui terhadap apa yang dilakukan presiden pada zamannya. Tak kalah pentingnya, juga memberikan inspirasi bagi anak muda dalam memimpin bangsa dan negara ini.
Menurutnya, hal ini untuk pertama, bagi siswa-siswa terutama ya para generasi muda Gen Z, Gen Alpha mungkin ya memberikan satu kesadaran sejarah tentang para tokoh-tokoh bangsa.
“Terutama dalam hal ini ada presiden tiap zamannya, untuk mempelajari lebih lanjut apa yang dilakukan oleh para presiden kala itu,” ucapnya.
Melalui Tapak Presiden, (sebagai WNI) ini harus menumbuhkan kesadaran sejarah bagi generasi muda untuk mencintai sejarah dan museum. “Sehingga mereka menjadi pribadi yang tidak kehilangan identitas maupun jadi diri,” demikian Fadli Zon.*