TBBM Rewulu Yogyakarta Contoh Terbaik bagi Korporasi untuk Pro Lingkungan yang Tak Hanya Kejar Untung

TBBM Rewulu Yogyakarta ini merupakan contoh terbaik bagi korporasi lain untuk pro lingkungan yang tidak semata mencari untung.

23 Juni 2023, 10:20 WIB

Ygyakarta – Yogyakarta memang daerah yang istimewa, tidak hanya secara administrasi merupakan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tapi juga kota pelajar dan tujuan wisata utama. Dengan posisi seperti inilah maka kebutuhan pangan, air dan energi menjadi prioritas yang harus diperhatikan serius. Pada sektor energi, maka peran mandatori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina menjadi penting dan krusial untuk memastikan kebutuhan Minyak dan Gas bumi (Migas. Salah satu penunjang ketersediaan dan penyaluran (distribusi) Migas, yaitu adanya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM/Depo).

Kepadatan transportasi dan mobilitas masyarakat di kota-kota besar memang perlu menjadi perhatian khusus pemerintah, khususnya dalam memenuhi permintaan BBM. Tidak hanya terbatas pada soal kebutuhan dan ketahanan BBM secara berkala (periodik), namun juga terkait dengan kepedulian sosial dan lingkungan dari energi yang bersih. Pada posisi inilah, maka kita atau publik patut memberikan apresiasi pada TBBM Rewulu yang berada di wilayah operasi pemasaran IV (Marketing Operation Regional/MOR), DI Yogyakarta. Selama 10 tahun lebih TBBM MOR IV Pertamina Patra Niaga (PPN) sub holding dari BUMN Pertamina meraih penghargaan Proper Emas.

Proper adalah program penilaian dari pemerintah kepada perusahaan tentang kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun. Dan, pada tahun 2022 BUMN Pertamina menyabet sejumlah 20 Proper Emas, terbanyak diantara perusahaan lainnya.

Dengan permintaan BBM per hari sejumlah 2.400 Kilo Liter (KL) per hari atau setara 2,4 juta liter/hari, TBBM Rewulu tidak hanya mampu memenuhi kinerja tanpa kendala kebutuhan konsumen tersebut. Lebih dari itu, TBBM Rewulu telah memenuhi jarak keselamatan dan keamanan minimal (52 meter) sesuai ketentuan bagi TBBM dari lingkungan masyarakat, khususnya perumahan dari kemungkinan terdampak resiko lokasi rawan dan vital. Selain itu, lingkungan TBBM Rewulu yang bersih menjadikan kegiatan rutin karyawan Pertamina menjadi sehat, indah dan nyaman dipandang mata.

Yang tak kalah penting dan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehadiran BUMN, adalah kepeduliannya pada program tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL/Corporate Social Responsibilty) dalam pembinaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang saat ini berjumlah 36 unit, salah satu diantaranya adalah alokasi usaha lokal yaitu peternakan ayam jowo super (joper), produksi jamu dan jamu. Penghargaan luar biasa juga pantas disematkan pada TBBM Rewulu atas perhatiannya kepada para penyandang cacat (difabel) dengan membangun Rumah Kebugaran Difabel (RKD) bagi salah satu daerah istimewa di Republik Indonesia.

Oleh karena itu, TBBM Rewulu Yogyakarta ini merupakan contoh terbaik bagi korporasi lain untuk pro lingkungan yang tidak semata mencari untung. Meskipun belum sempurna kewajiban TBBM Rewulu ini, tapi rasanya tidak mungkin korporasi swasta mampu melakukan kegiatan bisnis secara bersamaan dengan tanggungjawab sosial dan lingkungan secara rutin dan konsisten diantara beban kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) yang diamanatkan Undang-Undang (UU) melalui pemerintah. Yang perlu diperbaiki oleh pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas bumi (BPH Migas) adalah pemetaaan data alokasi dan distribusi BBM berdasar kelayakan kuota wilayah. Hal ini penting untuk mengatasi kekurangan (lack) permintaan rata-rata konsumen serta jumlah dan jangka waktu cadangan persediaan BBM harus disediakan secara cepat dan tepat oleh Pertamina. (*)

*Defiyan Cori, Ekonom Konstitusi alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Artikel Lainnya

Terkini