JEMBRANA – Seorang ibu rumah tangga Ni Made Suami (56) dari Banjar Pangkung Jajang, Desa Tukadaya Kecamatan Melaya mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Sebelumnya aksi gantung diri juga dilakukan Ni Nyoman Kantri (60) istri Bendesa Perancak, Jembrana Nengah Parna pada Jumat (27/1).
Suami ditemukan tergantung di kayu usuk rumah kosong milik Ketut Darma oleh anaknya Ketut Darmawan (37). Informasinya, Jumat (3/2/2017) pukul 16.00 Darmawan pulang dari sawah. Setiba di rumah, saksi sudah tidak menemukan ibunya yang biasa duduk-duduk di bale-bale. Sampai pukul 18.00 belum juga pulang.
Kemudian Darmawan yang sudah curiga dengan ibunya berbuat nekat, karena ibunya sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, akhirnya mencari ibunya di seputaran rumah. Saksi lantas menemukan ibunya sudah tergantung di kayu usuk sebuah rumah kosong dengan ketinggian 225 cm.
Korban menggantung diri dengan sabuk kain warna biru dengan panjang 90 cm. Korban ketika ditemukan menggunakan baju kaos lengan pendek orange, celana training pendek garis hijau. Atas kejadian itu, saksi memanggil saksi lainnya Made Utama Putra (49), kerabatnya untuk ikut menurunkan korban.
Kejadian tersebut kemudian di laporkan ke perangkat desa dan Polsek Melaya.Tim identifikasi Polres Jembrana juga datang ke TKP. Dari hasil pemeriksaan tim medis, dr Dewi Damayanti dari Puskesmas Melaya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai seizin Kapolres Jembrana mengatakan korban meninggal karena gantung diri. “Dari keterangan anak korban, ibunya mengalami tekanan batin, ” katanya kepada wartawan, Sabtu (4/2/2017).
Sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri namun selalu berhasil digagalkan anaknya. Agaknya ketika anaknya pergi ke sawah korban mengakhiri hidup. (put)