Teliti Pemanfaatan TIK Dukung Sistem Pertanian Terintegrasi, Jurnalis Ini Raih Doktor

31 Agustus 2017, 07:36 WIB

DENPASAR – Drh. Komang Suarsana meraih gelar dokter setelah berhasil merumuskan strategi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mampu mendukung Program Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) yang dilaksanakan Pemprov Bali

Program digelindingkan sejak tahun 2009 itu mencapai target sesuai yang diharapkan pemerintah terus dikritisi dan dievaluasi oleh para peneliti dan akademisi.

Dalam disertasi berjudul “Strategi Pemanfaatan TIK dalam Pengembangan Program Simantri di Bali” yang dipresentasikan pada Ujian Terbuka dan Promosi Doktor Program Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana di Denpasar, Rabu (30/8/2017).

Suarsana berhak menyandang gelar Doktor dengan lulus predikat “cum laude” atau nilai tertinggi dan terbaik.

Pada ujian terbuka yang dipimpin Dekan Fakultas Pertanian Unud, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. Suarsana diuji 11 penguji diketuai Ketua Prodi Doktor (S3) Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Made Adnyana,

Penelitian Suarsana mendapatkan hasil bahwa tingkat pemanfaatan TIK dalam pengembangan Program Simantri saat ini belum optimal.

Hal itu teridentifikasi berdasarkan penilaian terhadap indikator-indikator dari variabel penelitian yakni kemanfaatan TIK, kemudahan penggunaan TIK, daya tarik TIK, dan sikap terhadap TIK termasuk dalam kategori buruk.

Menurut Pemimpin Redaksi Baliberkarya.com itu, pemanfaatan TIK dalam pengembangan Program Simantri dipengaruhi oleh faktor kemanfaatan TIK, kemudahan penggunaan TIK, daya tarik TIK, dan sikap petani terhadap TIK.

Mantan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali menemukan, strategi pemanfaatan TIK dalam pengembangan Program Simantri di Bali terdiri atas peningkatan tingkat kepuasan pengguna TIK (user satisfaction), dalam hal ini petani anggota gapoktan.

Kemudian, peningkatan dampak positif penggunaan TIK, baik dampak individual (individual impact) maupun dampak organisasional (organizational impact), dan perbaikan kualitas sistem TIK yang diimplementasikan (system quality).

“Saya berharap temuan penelitian ini bisa dikontribusikan untuk mengembangkan Program Simantri ke depan, agar program itu betul-betul efektif dan efisien, terutama dalam upaya mencapai target utamanya meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Suarsana usai meraih gelar Doktor. (gek)

Berita Lainnya

Terkini