Kabarnusa.com – Petani kakao Jembrana yang tergabung dalam Koperasi Kerta Semaya Samaniya kini bernafas lega setelah hasil produksi mereka mamu menembus pasar ekspor Eropa.
Bupati Jembrana bersama Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank melepas 12,5 ton kakao vermentasi ke Prancis, Rabu (7/10/2015).
Ekspor perdana kakao Jembrana dilakukan setelah pemilik pabrik cokelat ternama Prancis, Velrhona sepakat membeli cokelat Jembrana lewat perundingan alot sejak beberapa bulan lalu.
Ketua Koperasi Kerta Semaya Samaniya, I Ketut Wiadnyana dalam laporannya mengatakan, koperasi ini berdiri tahun 2006 lalu. Koperasi lalu menggandeng Yayasan Kalimajari sebagai pendamping.
Atas dukungan berbagai pihak, tahun 2011, koperasi ini mulai mengembangkan kualitas kakao sesuai standar internasional dan mendapat sertifikat UTZ Belanda.
Saat ini, koperasi tersebut sudah merangkul 22 dari 145 subak abian yang ada di Jembrana.
Berbekal sertikat UTS dari Belanda, koperasi itu mampu menjual kakao berstandar internasional ke PT Papandayan Cocoa Industry Barry Callebaut Bandung sejak tahun 2013.
Pengiriman biji kakao vermentasi ini berlanjut setiap tahun. Tahun 2014 hingga tahun 2015.
Jika tahun sebelumnya koperasi hanya mampu mengirim satu kali ke PT Papandayan Cocoa Industry Barry Callebaut, tahun 2015 ini mereka mampu mengirim tiga kali.
“Pengiriman pertama dilakukan September 2015 lalu sebanyak 18,5 ton ke PT Papandayan Cocoa Industry Barry Callebaut. Hari ini kami mengekspor 12,5 ton biji kakao vermentasi ke pabrik cokelat Valrhona di Prancis. Tanggal 25 November 2015 nanti dikirim lagi 10,5 ton ke Bandung,” terangnya.
Bupati Jembrana, I Putu Artha mendorong petani kakao Jembrana untuk meningkatkan kinerja agar tidak digerogoti tengkulak.
Artha memberikan dukngan dengan menempatkan para penyuluh lapangan sebagai mitra diskusi dalam mengatasi masalah di lapangan.
Dia berharap, pembelian kakao petani Jembrana oleh buyer internasioal tidak berlangsung sekali, tetapi dilakukan berkelanjutan.
“Saya mendukung kerja petani kakao dan berharap semua pihak yang sudah membantu petani mampu memberikan motivasi agar petani kakao Jembrana bisa melakukan hal yang lebih baik lagi,” harapnya.
Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank, Arif Setiawan mengaku selama ini pihaknya memberikan bantuan kepada Koperasi Kerta Semaya Samaniya dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
Bantuan berupa peralatan dan pelatihan. Dan hasilnya, koperasi ini mampu memproduski kakao berkualitas dunia. Bahkan lanjut dia dari hasil seleksi yang dilakukan tim khusus Valrhona Prancis, kakao Jembrana merupakan satu-satunya yang mewakili Asia.
Beberapa waktu lalu dia pulang dari Spanyol dan bertemu dengan pemilik pabrik cokelat ternama di sana. Mereka lebih cenderung membeli cokelat dalam bentuk cake.
Itu artinya, petani Jembrana juga harus bisa melangkah dengan menjual bubur cokelat. Pihaknya membantu mereka.
“Kami siap memberikan dukungan kepada petani kakao agar memberikan nilai tambah dalam penjualan cokelat ke luar negeri,” tambahnya.
Dengan nilai tambah yang ditawarkan, ia yakin pembeli internasional kakao Jembrana tidak hanya Valrhona, Prancis, tetapi juga pabrik cokelat besar lainnya di Eropa. Khususna dari Spanyol.
Diketahui, terdapat lahan kakao di Jembrana seluas 6.226,5 hektar. Dengan lahan cokelat seluas itu, setiap tahun petani Jembrana mampu memproduksi biji cokelat kering sekitar 3.000 ton.
Saat ini baru 22 subak abian yang bergabung dengan Koperasi Kerta Semaya Samaniya dari 145 subak abian yang ada di Jembrana.(dar)