Terapkan SNI, Produk Mainan Edukatif asal Klaten Tembus Pasar Korea Selatan

21 Mei 2021, 09:20 WIB

CV Agdia Toys, penerap SNI Mainan Anak berhasil mengekspor mainan anak
ke mancanegara/Dok. BSN

Jakarta – UMKM binaan Badan Standardisasi Nasional (BSN), CV Agdia
Toys, stelah meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan anak
edukatif karya CV Agdia Toys berhasil tembus pasar ekspor salah satunya ke
Korea Selatan.

Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno
mengatakan, sertifikasi SNI sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing
serta untuk branding para pelaku usaha, khususnya UMKM.

“Penerapan SNI terbukti mampu meningkatkan daya saing para pelaku Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM),” tutur Heru dalam keterangan tertulisnya di Jakarta
Jumat (21/5/2021).

Dengan ber-SNI, berarti UMKM tersebut telah menerapkan prinsip standar
keamanan, keselamatan dan menghasilkan produk yang berkualitas yang dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen.

“Salah satu contohnya, CV Agdia Toys, penerap SNI Mainan Anak yang telah
berhasil mengekspor mainan anak ke mancanegara, bahkan di tengah pandemi
sekalipun,” terang Heru.

Seri SNI ISO 8124:2010 Keamanan Mainan merupakan standar yang ditetapkan oleh
BSN dengan mengadopsi identik pada standar internasional (ISO-International
Organization for Standardization).

“Dengan menerapkan SNI Mainan anak yang diakui oleh internasional, maka para
pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun UMKM, memiliki modal kuat untuk
bersaing di pasar internasional,” tutur Heru.

CV Agdia Toys merupakan produsen mainan edukatif kayu binaan BSN yang
berlokasi di Ngentak, Sajen, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah. Hingga saat ini, CV
Agdia Toys sudah memproduksi lebih dari 250 model mainan edukatif untuk anak.
Mulai dari balok kayu hingga puzzle.

Owner CV Agdia Toys, Diana Susanti mengakui, sertifikasi SNI merupakan cara
ampuh bagi UMKM untuk menembus dan menguasai pasar.

Kepemilikan sertifikat SNI mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terkait
kualitas dan keamanan suatu produk, yang pada gilirannya akan berimbas pada
peningkatan penjualan, terutama penjualan ekspor ke beberapa negara.

“Selain ekspor ke Korea Selatan, produk kami juga dipasarkan di marketplace
Shopee Malaysia dan Singapura yang dikelola oleh Mall Indonesia,” tutur Diana
bangga.

Kata Diana, mainan produksinya biasa digunakan di sekolah dan PAUD untuk
kegiatan belajar mengajar. Bahkan, mainan edukatif produksi Agdia Toys juga
bisa digunakan untuk sarana pendamping proses terapi anak kebutuhan khusus.

“Banyaknya waktu luang bagi orang tua berada di rumah dan bermain bersama anak
juga menjadi alasan meningkatnya permintaan mainan,” ucapnya. Meski ber-SNI,
Diana menegaskan, harga mainan produksinya tergolong murah dan terjangkau.

“Produk kami menggunakan bahan baku berkualitas dan SDM lokal, ini yang
membuat harga mainan kami sangat kompetitif,” terangnya. Heru berharap,
keberhasilan CV Agdia Toys memasarkan produknya ke mancanegara dapat
memotivasi para pelaku UMKM lain untuk menerapkan SNI.

“Kualitas mainan anak karya anak bangsa patut diacungi jempol. Keberhasilan CV
Agdia Toys menjadi salah satu bukti nyata, bahwa dengan menerapkan SNI, UMKM
Indonesia bisa go internasional. Kita harus Bangga Buatan Indonesia,” Heru
menegaskan. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini