![]() |
Bupati Tabanan Eka Wiryastuti saat menghadiri upacara ngaben massal di Kecamatan Marga |
TABANAN – Sektor pariwisata di Kabupaten Tabanan sangat terkena imbas dari erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang masih berstatus level empat atau awas.
Hal itu disampaikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menghadiri Upacara Pitra Yadnya (Ngaben Masal) Sawa Prenawa masyarakat Banjar Gunung Siku, Desa Peken, Belayu, Marga, Jumat (8/12/2017) .
Bupati Eka mengungkapkan kekhawatirannya mengenai erupsi Gunung Agung yang menyebabkan Pariwisata di Bali, Bahkan di Tabanan mengalami penurunan yang sangat Drastis. Dan hal tersebut sangat berdampak kepada ekonomi masyarakat di Bali, Khususnya di Tabanan, tegasnya.
“Bener-bener niki, baru pertama-kalinya pariwisata jeblok di Bali. Yang biasanya Tanah Lot itu satu hari bisa 7 ribu pengunjung, mangkin hanya bekisaran 4 ratusan orang per hari, jauh sekali dan sangat drastis penurunannya,” tuturnya.
Karenanya, dia mengajak semua pihak terus berbenah. Meskipun ini menjadi hal yang sangat berat, namun dia yakin di setiap ada bencana pasti ada hikmahnya.
Untuk itu, dia mengharapkan masyarakat kuat, sabar, dan tetap memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa semoga diberikan jalan terbaik.
Bupati Eka menekankan kepada seluruh masyarakat Gunung Siku, agar selalu menjaga persatuan. Karena masyarakat yang maju adalah masyarakat yang bersatu.
Dengan persatuan dan semangat gotong-royong merupakan hal yang mutlak yang harus ditumbuhkembangkan di dalam kehidupan sehari-hari, tegas Orang Nomer Satu di Tabanan itu.
Setiap pembangunan pasti ada saja kekurangannya, baik itu kekurangan dari segi materiil dan non materiil. Ditegaskan apapun itu pasti ada jalan dan cara, selama masyarakat bersatu, niscaya apapun bisa diwujudkan.
Masyarakat agar bersama-sama membangun, berbuat yang baik untuk Tabanan, serta bangga menjadi orang Tabanan.
Membangun Tabanan tidak bisa hanya dilakukan pemerintah saja, melainkan pembangunan di Tabanan bisa terwujud dan sukses apabila masyarakat di Tabanan bisa bersama-sama, bergotong-royong membangun. (gus)