![]() |
Salah satu rumah rusak warga di Jawa Timur yang rusak akibat gempa Malang/Dok. BNPB |
Jakarta – Ratusan rumah di Provinsi Jawa Timur dilaporkan mengalami
kerusakan sedang hingga berat akibat gempa berkekuatan M 61 yang berpusat di
baratdaya Kabupaten Malang pada Sabtu 10 April 2021.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) menerima laporan dari 16 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa melaporkan dampak kerusakan dari Gempabumi
Selatan Jawa magnitudo 6,1.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati
menerima laporan pertama, berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kabupaten
Malang, sedikitnya ada 136 unit rumah mengalami rusak ringan, 24 unit rumah
rusak sedang dan 13 rusak berat di Kabupaten Malang.
“Selain itu ada 14 tempat ibadah rusak, 9 sarana pendidikan rusak, 2 sarana
perkantoran rusak, 1 balai desa rusak, 3 fasilitas kesehatan rusak,” sebut
Raditya dalam siaran pers.
Kemudian BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan adanya 1 kerusakan sarana
pendidikan, 1 fasilitas kesehatan rusak dan beberapa unit rumah di 12 desa
yang masuk dalam 7 wilayah kecamatan di Kabupaten Lumajang mengalami
kerusakan.
Tim BPBD Kabupaten Lumajang masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Selanjutnya BPBD Kabupaten Pasuruan melaporkan ada 11 rumah rusak ringan, 1
tempat ibadah rusak, 1 hotel rusak, 1 sarana penididikan rusak dan rest area
rusak ringan.
Untuk BPBD Kabupaten Blitar melaporkan ada beberapa kerusakan akibat Gempabumi
Selatan Malang meliputi Kantor Bupati Kabupaten Blitar rusak, Kantor DPRD
Kabupaten Blitar rusak, Kantor Kecamatan Kaliwates rusak, RSUD Ngudi Waluto
Wlingi rusak, RS Wava Husada rusak.
Juga, UPTD Kecamatan Selorejo rusak, 1 toko rusak, 55 unit rumah rusak ringan,
39 unit rumah rusak sedang, 3 unit rumah rusak berat dan 3 tempat ibadah
rusak.
Sementara BPBD Kabupaten Trenggalek melaporkan Kantor Kecamatan Durenan rusak
ringan, SMK Durenan rusak ringan, Kantor Desa Cakul dan Balai Desa Siki di
Kecamatan Dongko rusak ringan, SMP 2 Tugu rusak ringan, Balai Desa Timahan di
Kecamatan Kampak rusak ringan dan beberapa rumah warga yang masih dalam
pendataan.
Demikian juga, BPBD Kota Blitar merangkum ada 8 unit rumah rusak ringan, 4
unit rumah rusak sedang dan 1 unit rumah rusak berat.
Selain itu RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar rusak ringan, masjid di lingkunan
kantor BTN Gedog rusak ringan, gereja rusak ringan, MI Hidayatulloh rusak
ringan, SDN Pakunden 2 rusak sedang, perpustakaan rusak sedang, Autis Center
rusak sedang, Depo Arsip Kelurahan Tanggung di Kecamatan Kepanjen Kidul rusak
ringan, Inspektorat Kota Blitar rusak ringan dan kandang ternak roboh menimpa
11 ekor kambing.
BPBD Kota Malang menyebut ada 1 gedung rusunawa rusak ringan dan 1 rumah rusak
sedang, BPBD Kota Kediri melaporkan Gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan, BPBD
Kabupaten Gresik melaporkan 1 unit rumah rusak ringan, BPBD Kabupaten Ponorogo
melaporkan 1 unit rumah rusak ringan dan 1 unit rumah rusak berat.
Selanjutnya BPBD Kabupaten Probolinggo merangkum ada 7 unit rumah rusak
ringan, 2 unit rusak berat, 1 tempat ibadah rusak, 1 gudang rusak dan bangunan
bersejarah retak dan rusak ringan.
BPBD Kabupaten Jember merinci rumah rusak sedang ada 12 unit, rumah rusak
berat 3 unit, rumah rusak ringan ada 21 unit, masjid rusak sedang 1 unit dan
musala rusak ringan 1 unit.
Kemudian BPBD Tulungagung melaporkan sedikitnya 44 unit rumah rusak ringan, 5
unit rumah rusak berat, 4 unit rumah ibadah rusak dan 1 buah ruko pasar rusak.
Berikutnya BPBD Kota Batu merangkum ada kerusakan di fasilitas umum Batu
Secret Zoo, SMA Kota Batu rusak sedang, Gedung DPRD Kota Batu rusak ringan,
SMP PGRI Kota Batu rusak ringan, asrama putri MAN 3 Ma’had Al Ulya Kota Batu
rusak ringan dan 1 unit bengkel rusak ringan.
Adapun yang terakhir BPBD Kabupaten Nganjuk dan BPBD Kabupaten Pacitan
melaporkan adanya kerusakan 1 unit rumah di wilayahnya masing-masing.
Raditya menambahkan, dalam rangka penanganan darurat Gempabumi Selatan Malang,
BPBD Provinsi Jawa Timur terus melakukan koordinasi bersama 38 BPBD se-Jawa
Timur.
Selain itu, BPBD Provinsi Jawa Timur juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan
instansi Kementerian/Lembaga terkait serta unsur TNI/Polri.
“Adapun status Tanggap Darurat Bencana bagi tiap-tiap Kabupaten/Kota sudah
dalam proses penyusunan dan akan segera ditetapkan menyusul perkembangan data
dan laporan tim di lapangan,” sambungnya.
Selain menyisir wilayah Kabupaten/Kota terdampak, tim dari Agen Bencana, TRC
BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta unsur terkait juga telah berupaya untuk
memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak, melakukan evakuasi dan
mendirikan pengungsian serta dapur umum sementara.
Berdasarkan data yang diterima Pusdalops BNPB per 21.00 WIB, ada sebanyak 8
orang meninggal dunia 1 orang luka berat dan 22 orang luka ringan.
(rhm)