Terendam Air, Harga Gabah di Jembrana Anjlok

28 April 2015, 06:19 WIB

Kabarnusa.com- Cuaca tak menentu dan serangan hama menyebabkan harga gabah tingkat petani di Kabupaten Jembrana, Bali anjlok sehingga mereka terancam merugi.

Pada situasi seperti ini, para penebas memegang kendali menentukan harga. Dari pengamatan Senin (27/4/2015)  di sejumlah subak di Jembrana yang siap panen, padinya banyak rebah dan bahkan terendam air.

Padi rebah ini, sudah meluas sehingga membuat petani khawatir karena sulit laku dan kalupun laku pastilah dibeli murah oleh penebas atau saudagar gabah.

Beberapa petani di Subak Pohsanten, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali mengaku para penebas enggan membeli gabah petani sesuai ketentuan harga dari pemerintah lantaran kualitas gabah jelek akibat padi rebah dan terendam air.

“Kalau sudah begini jelas kami merugi. Apalagi sekarang harga pukuk dan obat-obatan sangat mahal,” keluh Wayan Kerta, salah seorang petani di Subak Pohsanten, Mendoyo.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, I Ketut Wiratma, mengakui permasalahan yang cukup merepotkan petani saat ini adalah padi yang rebah.

Kendati tidak menggangu hasil produksi, namun dipastikan kualitas gabah turun. Dan hal tersebut berdampak pada harga jual padi.

“Yang kita khawatirkan sejatinya hama, tapi kemarin hanya sedikit dan langsung ditangani. Sekarang padi rebah ini yang menjadi ancaman,” terang Wiratma.

Menurutnya, persoalan ini tidak bisa diprediksi karena bergantung faktor alam. Dinas belum mendata padi yang rebah, namun dipastikan hampir merata di beberapa subak dan secara sporadis.(dar)

Berita Lainnya

Terkini