Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memaparkan konsep Padma Bhuana dalam strategi membangun Bali guna menyeimbangkan dan mengurangi ketimpangan pembangunan.
Hal itu disampaikan Wagub Bali saat menerima kunjungan dari Delegasi Provinsi Bataan Filipina, terkait pertukaran informasi pembangunan pariwisata Provinsi Bali yang ingin diadopsi oleh Provinsi Bataan, di Kantor Gubernuran, Denpasar, Sabtu (3/12/11).
Lanjut Cok Ace, hal yang perlu diperhatikan dari Bali adalah keseimbangan antar wilayah.
“Selama ini ketimpangan antar wilayah sangat tinggi, dimana contohnya pariwisata hanya dominan di wilayah selatan,” tutur mantan Bupati Gianyar ini.
Dijelaskan, konsep Padma Bhuwana dalam strategi membangun Bali, dimana Prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan.
Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal.
Ketua PHRI Bali ini memaparkan, perkembangan pariwisata telah mendorong Krama Bali semakin meninggalkan potensi sumber daya lokal.
Perjalanan panjang pariwisata Bali dengan berbagai kejadian gangguan keamanan, bencana alam, bencana bukan alam, serta Pandemi COVID-19 telah cukup memberikan pembelajaran tentang betapa rentannya gejolak perekonomian Bali yang hanya bertumpu pada satu dominasi sektor Pariwisata.
Karenanya, perlu dilakukan pengembangan sektor unggulan, seperti Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Industri, Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi.
Kemudian, sektor Ekonomi Kreatif dan Digital Sektor Pariwisata serta pengembangan infrastruktur pendukung. Semua ini dituangkan dalam Ekonomi Kerthi Bali.
Dijelaskan Wagub Cok Ace, Taksu adalah kekuatan intrinsik yang tidak tampak (niskala), tetapi menentukan keberhasilan segala yang tampak (sakala). Taksu memastikan setiap potensi dapat berkembang optimal, jika dan hanya jika, ia dikembangkan dalam ruang yang tepat.
Oleh karena itu, seluruh program pembangunan Bali harus dimulai dengan menggali taksu setiap wilayah, dan Padma Bhuwana menyediakan konsepsi untuk itu. Bagaimana membangun wilayah Timur, Selatan, Barat, Utara, dan Tengah, haruslah disesuaikan dengan taksu menurut spirit kedewataan yang menguasainya.
Pimpinan Rombongan Delegasi Bataan Maria Angela S.Garcia menyampaikan, semula Provinsi Bataan hanya terdiri dari 2 Distrik namun sejak populasi yang kian meningkat maka dikembangkan menjadi 3 distrik.
Disampaikan potensi Bataan memiliki pemandangan alam yang indah seperti Bali, untuk itu pihaknya ingin belajar dari Bali, bagaimana mengembangkan industri pariwisata dengan baik mengingat Bali sangat terkenal di mancanegara.
Pihaknya ingin mengadopsi cara-cara pembangunan pariwisata di Bali. Baik dari segi pendekatan kepada masyarakat, investor serta pengelolaan lainnya. ***