Denpasar – Pandemi Covid-19 memberikan inspirasi bagi musisi Putu Suhermayadi sehingga mampu berkarya dengan merilis single lagu bertema cinta dengan title “Luh Karoni Covida Devi”.
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia termasuk Indonesia dan Bali memang menyisakan dampak yang sangat buruk baik dari segi kesehatan maupun perekonomian masyarakatnya.
Meski demikian, pandemi covid-19 jangan sampai menurunkan daya kreatifitas masyarakat dalam berkarya. Hal inilah yang ditunjukkan oleh Putu Suhermayadi, vokalis group Band Motifora asal Desa Munduk, Banjar, Buleleng.
Bapak 2 (Dua) anak yang biasa disapa Tunick ini mengatakan, single “Luh Karoni” merupakan project Fun The Me.
Penggarapannya melibatkan (featuring-red) beberap musisi diantaranya Tukaro “Def Studio” pada Keybord dan Sound Engineering, Jonh Putra “KeepRock” pada Drum serta Erick Anggara “KeepRock” pada Bass.
Selain itu, penggarapan video dibantu Gek Anik di model video klip, Ajik Agung Asep dan Mok Kucita Dewi dari Bondres STI. Ditambahkan Tunick, pembuatan video clipnya di directed oleh Gusde Ocky dari meneer studio yang sekaligus sebagai model cowoknya.
“Lagu Luh Karoni ini menjadi single pertama project ini (Fun The Me Project-red). Lagu ini diciptakan oleh Saya sendiri, dimana lagu ini adalah lagu recycle dari project Saya sebelumnya. Namun lirik, judul dan aransemen lagunya kita ganti bahkan dari segi reff ada perbaharuan nada,” jelas Putu Suhermayadi, kepada awak media, Selasa (17/11/2020).
Dikatakan Tunick, lagu ini bercerita tentang kondisi saat ini yakni “pandemi”. Akan tetapi dirinya menuangkannya lewat cinta. Dimana seorang kekasih yang namanya Karoni memiliki sikap yang sangat posesif.
Ia mengharuskan pasangannya agar menjaga jarak dengan teman, harus diam dirumah dan ujung-ujungnya gara-gara cinta yang dijalani akhirnya terkena PHK. Lagu ini murni terinspirasi dari pandemi covid-19 yang saat ini tengah
melanda.
Untuk penggarapannya bisa dibilang tidak ada kendala sama sekali, mengalir begitu saja. Terkait dengan apa yang ingin disampaikan dalam lagu ini.
Kalau dari sisi pesan cinta, ingin menyampaikan jika memiliki seseorang jangan terlalu posesif karena bisa saja itu yang akan membuat pasangan tidak nyaman.
“Sementara kalau dari segi pandemi saat ini, ya hanya menggambarkan situasi yang dialami semua orang, dan tidak ada tempat mengadu selain berjuang masing-masing,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Tunick, hikmah yang dapat diambil dari adanya pandemi saat ini yakni bisa lebih instropkesi diri. Selain itu, Ia juga lebih banyak memiliki waktu untuk menyiapkan keperluan konten dan karya yang akan dibuat
selanjutnya.
“Yang di lakukan paling buat konten-konten keperluan YouTube dan tetap mempersiapkan karya-karya berikutnya. Jadi Saya menyikapi pandemi ini dengan positif aja. Karena kalau mengeluh ya tidak akan menjadi aluh (mudah-red),”
imbuhnya.
Ia berharap lagu yang digarap hampir 1 (Satu) bulan ini bisa diterima baik oleh masyarakat serta tidak ada yang merasa tersinggung.
Single dari fun the me project, bisa dibilang ini side projectnya dari Tunick sendiri. Tentu harapannya agar lagu ini bisa diterim dan mudah-mudahan tidak ada yang tersinggung dari lagu ini
“Karena Kami hanya ingin mengkritik adanya pandemi covid-19 itu melalui lagu tapi dari unsur percintaan,” imbuhnya. Masyarakat yang ingin menyaksikan lagunya bisa melalui kanal YouTube Motifora Band Bali (https://youtu.be/lFCdEVv3QC8). ***