KabarNusa.com – Abrasi yang menerjang bibir pesisir antai di Gilimanuk Kabupaten Jembrana, Bali kian meluas bahkan mulai mengancam permukiman penduduk.
Beberapa rumah warga di Lingkungan Jineng Agung, mulai terancam oleh terjangan abrasi beberapa bulan lalu.
Akibat gempuran ombak, abrasi kian meluas hingga ke Lingkungan Samiana.
Selain itu, abrasi juga mengacam di lokasi pesisir dekat Arama Brimob serta bangunan Pura Padma Capa Samiana.
Posisi Pura itupun lebih menjorok ke laut dibandingkan permukiman warga. Sehingga setiap air laut pasang, pura ini paling rawan digempur ombak.
Ditambah lagi, di pesisir pantai belum ada penghalang ombak.
Warga menuturka, pura dibangun bersamaan dengan Gelung Kori dan berfungsi sebagai penjaga pintu gerbang Bali.
Selain di Samiana, ada tiga pura lainnya yakni di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Pulau Kalong dan satu lagi di Karangasem.
Kepala Lingkungan Samiana Gede Hendra Wijaya mengatakan, wilayah Samiana rawan abrasi.
Selain mengancam Pura yang dikelola desa adat setempat, air laut juga mengancam permukiman warga khususnya asrama Brimob.
Menurutnya saat pemasangan buis itu, dipilih tingkat abrasi yang paling parah yakni di Lingkungan Jineng Agung, sehingga di pesisir Samiana belum dipasangi.
“Sekarang pun sudah dipasangi buis, air laut tetap lolos, terutama saat pasang. Sehingga abrasi kian meluas,” imbuhnya.
Sebelumnya, di Lingkungan Jineng Agung kondisi akibat abrasi lebih parah. Jarak rumah warga dengan air laut hanya satu meter. Bahkan saat gelombang tinggi, air laut masuk ke rumah warga. (dar)