Terobosan Layanan Kanker: RS Kasih Ibu Saba Siap Jadi Pusat Rujukan di Bali Timur

RS Kasih Ibu Saba ingin menjadi terdepan khususnya penanganan kanker payudara, dengan pengembangan fasilitas terapi radiasi berteknologi tinggi.

13 Desember 2025, 21:07 WIB

Gianyar – Rumah Sakit Kasih Ibu Saba Gianyar tengah memantapkan diri menjadi benteng terdepan dalam penanganan kanker, terutama kanker payudara, dengan rencana pengembangan fasilitas terapi radiasi berteknologi tinggi.

Menurut Direktur RS Kasih Ibu Saba, dr. I Gede Ngurah Buana, M.Kes, rumah sakit ini berkomitmen untuk mengatasi tantangan terbesar dalam penanganan kanker di Indonesia: penemuan kasus pada stadium lanjut.

dr. Buana menjelaskan, meskipun program deteksi dini (skrining) masih menjadi pekerjaan rumah bersama,

RS Kasih Ibu Saba memfokuskan kekuatannya pada level terapi. Penanganan kanker di rumah sakit ini tidak dilakukan secara tunggal, melainkan oleh tim medis yang sangat kompeten dan komprehensif.

Dokter yang paling kompeten untuk mengerjakan terapi kanker adalah Dokter Onkologi.

Kami memiliki tim-tim khusus, termasuk Bedah Onkologi dan rencana penggabungan dengan Obgyn Onkologi. Sebanyak mungkin tim medis yang punya kompetensi akan kami libatkan agar penanganan pasien menjadi lebih komprehensif,” tegas dr. Buana.

Pihaknya juga mengingatkan, pengobatan kanker pada dasarnya tetap kembali pada prinsip-prinsip dasar, namun pembeda utamanya terletak pada fasilitas dan teknologi pendukung.

Menjawab kebutuhan mendesak masyarakat yang selama ini harus mengantre panjang untuk mendapatkan layanan radioterapi, RS Kasih Ibu Saba telah menyiapkan terobosan besar.

“Tahun 2026 ini, kami merencanakan pembangunan bunker (fasilitas khusus untuk alat radioterapi). Ini adalah fasilitas yang krusial. Kami sedang berproses untuk gedung dan fasilitas alatnya,” ungkap dr. Buana.

Pembangunan fasilitas ini diharapkan dapat terwujud di tahun 2026, yang secara signifikan akan memangkas waktu tunggu pasien.

“Kami berharap masyarakat di sekitaran Gianyar atau Bali Timur yang selama ini masih mengantre untuk mendapatkan terapi, bisa mendapatkannya lebih dekat dan lebih cepat,” pungkasnya. ***

Berita Lainnya

Terkini