Terobosan Revolusioner di Bali: Program “Satu Keluarga Satu Sarjana”

Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di meluncurkan program ambisius Satu Keluarga Satu Sarjana.

4 Juni 2025, 06:39 WIB

Denpasar– Sebuah angin segar berhembus bagi masa depan pendidikan di Bali. Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di Pulau Dewata, mengukir sejarah dengan meluncurkan program ambisius “Satu Keluarga Satu Sarjana”.

Program ini bukan sekadar inisiatif, melainkan sebuah dedikasi kolektif untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) unggul dan memperkokoh peradaban Bali.
Inisiatif brilian yang menyasar keluarga kurang mampu di seluruh Bali ini akan resmi dimulai pada Agustus 2025, bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru.

Dukungan luar biasa dari 26 rektor perguruan tinggi di Bali tampak jelas dalam pertemuan mereka dengan Gubernur Koster pada Senin, 2 Juni 2025, di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar.

“Semua rektor mendukung program Gubernur Bali, karena tujuannya sangat mulia demi masa depan generasi muda Bali,” tegas Gubernur Wayan Koster pada Selasa, 3 Juni 2025.

Dia menambahkan, “Program ‘Satu Keluarga Satu Sarjana’ ini diprioritaskan bagi para lulusan SMA/SMK yang berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh Bali.”

Bantuan Hidup dan Skema Pendidikan Inovatif
Antusiasme masyarakat tak terbendung. Pertanyaan besar yang kini menggema adalah, kapan program ini akan bergulir? Tak perlu menunggu lama, Gubernur Koster memastikan bahwa seluruh krama Bali dari keluarga tak mampu akan segera merasakan manfaatnya.

Komitmen Pemprov Bali tak main-main. Setiap mahasiswa penerima program “Satu Keluarga Satu Sarjana” akan mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan hingga mereka menyelesaikan studinya.

Dana ini, yang bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2025, akan sangat membantu kebutuhan pokok seperti kos, makan, dan transportasi.

Gubernur Koster juga telah menugaskan sebuah tim khusus untuk menyusun petunjuk teknis pelaksanaan, memastikan program ini berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Ini bagian dari komitmen Bali menuju masa depan yang lebih berdaya saing, adil, dan berkeadaban,” ujar Koster penuh keyakinan.

Pintu Gerbang Pendidikan Terbuka Lebar: Berbagai Skema Dukungan
Gubernur Koster merincikan skema pelaksanaan program ini dengan detail:

Kuota Khusus dan Pendidikan Gratis: Para rektor perguruan tinggi akan menyediakan kuota khusus bagi peserta program, dengan biaya pendidikan gratis untuk 25 hingga 100 orang di setiap kampus.

Keringanan Biaya Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri: Perguruan tinggi negeri akan memberikan keringanan biaya kuliah dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kategori 1 (hanya Rp500.000 per semester) dan kategori 2 (hanya Rp1.000.000 per semester).

Jalur Cepat Vokasi di Poltek Negeri Bali: Politeknik Negeri Bali menawarkan layanan pendidikan diploma 2 Jalur Cepat (Fast Track) selama 3 semester dengan total biaya hanya Rp1.500.000. Lulusan jalur ini akan langsung mendapatkan ijazah diploma 2 bidang vokasi dan siap terjun ke dunia kerja!

Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” ini adalah wujud nyata dari visi Gubernur Koster, putra asli Desa Sembiran, untuk mencetak generasi unggul Bali yang siap menghadapi tantangan global. Ini adalah langkah maju yang akan mengubah lanskap pendidikan dan kesejahteraan di Bali secara fundamental. ***

Berita Lainnya

Terkini