![]() |
Made Muliawan Arya usai bertemu dengan perwakilan Paguyuban Taksi Lokal Bali |
DENPASAR – Keberadaan stiker Mantra-Kerta di mobil-mobil angkutan online mengundang tanda tanya karena tidak ada instruksi Tim Pemenangan pasangan Cagub dan Cawagub Bali IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta untuk pemasangan stiker tersebut.
Karenanya, anggota tim pemenangan Mantra-Kerta dalam Pilgub Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah, mempertanyakan hal tersebut sebagaimana disampaikan saatbertemu perwakilan Paguyuban Taksi Lokal Bali seperti Celepuk Bali Driver, ASPABA, dan ALSTAR, di Plaza Renon Denpasar, Selasa (16/1/2018).
Selaku relawan Rai Mantra, De Gadjah memastikan, tidak ada intruksi calon gubernur yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) untuk menyebar atau menempel stiker Mantra-Kerta di badan mobil angkutan online.
“Sumber stiker dari mana juga tidak jelas dan masih kami telusuri,” tegas dia.
Pihaknya mendapat informasi, ada gelontoran uang hingga Rp 750 juta untuk menempel stiker Mantra-Kerta di 1.000 mobil atau taksi online di Denpasar, Badung dan sekitarnya di Bali. Tentu saja, informasi itu, mengejutkan tengah dilacak dari mana sumbernya stiker-stiker Mantra Kerta
“Jika saja informasi itu betul, pertanyaannya dari mana asal uangnya ? KRB (Koalisi Rakyat Bali) yang mendukung Rai Mantra dan Sudikerta, tidak mempunyai uang sebanyak itu. Jadi secara logika, tidak mungkin stiker itu bersumber dari tim KRB atau dari Mantra-Kerta,” katanya menegaskan.
Beredarnya stiker dukungan tuk Mantra Kerta perlu disikapi serius karena dinilai ada ketidakadilan. Bahkan dikhawatirkan ada upaya adu domba antar komponen masyarakat, dalam hal ini antara sopir angkutan online dan sopir lokal Bali yang bukan online.
“Sekali lagi ini bukan soal saya berada di pihak Rai Mantra, tetapi di sini ada ketidakadilan, rentan politik adu domba. Ini yang menjadi perhatian saya. Jangan adu domba atau benturkan masyarakat dalam proses pilkada,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya akan menelusuri siapa atau pihak mana yang menginstruksikan pemasangan stiker Mantra-Kerta di taksi online karena ini sudah mengarah pada upaya menyudutkan salah satu pasangan.
Dijelaskan, sikap Rai Mantra soal angkutan taksi online di Bali sudah jelas, ingin semuanya sesuai aturan berlaku. Jadi, bukan persoalan dukung atau tidak, tetapi agar semua sesuai aturan pemerintah yang berlaku, dalam hal ini aturan yang mengatur soal usaha angkutan umum.
“Jadi isu soal perintah pemasangan stiker ini, saya pastikan tidak benar,” tandasnya lagi. Dalam kesempatan itu, Perwakilan dari Celepuk Bali Driver (CBD), Sila Kaka juga sempat mempertanyakan soal peredaran stiker Mantra Kerta di badan taksi online.
“Celepuk Bali Driver punya 333 anggota, kami siap mendukung Rai Mantra jika sikapnya jelas terkait angkutan online ini. Tapi kami akan golput jika sikapnya tidak jelas,” ujarnya.
Senada dengan itu, Anggota CBD lainnya, Ngurah Sading juga meminta nama Mantra-Kerta segera dibersihkan, jika memang tidak benar tidak ada instruksi pemasangan stiker di taksi online.
“Jika tidak benar itu instruksi resmi Mantra-Kerta, stiker agar dicabut, karena ini bisa menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” sambungnya.
Sikap itu juga senada dengan apa yang disampaikan perwakilan sopir lokal Bali dari paguyuban ASPABA dan , ALSTAR. Pihak paguyuban sopir lokal Bali juga menyatakan akan menyampaikan hal ini langsung kepada pihak Rai Mantra. (rhm)