![]() |
Dok. BNPB |
Banda Aceh – Tingginya kenaikan kasus Covid-19 di Provinsi Aceh pada tujuh hari terakhir, perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Hal ini disampaikan Dirjen Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Dr. Safrizal, M.Si. saat rapat koordinasi di Kantor Gubernur Banda Aceh pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Ia mengatakan, sinergi berbagai elemen sangat dibutuhkan untuk pengendalian pandemi di wilayah ini. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dalam pengendalian Covid-19.
Untuk itu, ia menambahkan, perlu melibatkan kepala daerah, forkopimda, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, organisasi masyarakat, camat, lurah hingga ketua RW dan RT.
Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., bahwa dalam penanganan pandemi Covid-19 perlu keterlibatan pentaheliks berbasis komunitas, yakni pemerintah, akademisi, masyarakat, dunia usaha dan media massa.
Ganip yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan, akademisi bisa berkontribusi memberikan rekomendasi alternatif solusi sehingga penanganan lebih efektif.
Media massa berperan dalam mengedukasi, sosialisasi, menyebarkan informasi dan menangkal hoaks terkait Covid-19. Sedangkan dunia usaha bisa menggalang sumber daya untuk percepatan penanganan Covid-19.
“Masyarakat, baik dalam lingkup individu atau keluarga sangat berperan dalam penguatan perubahan perilaku,” ujarnya.
Sementara itu, positivity rate 7 hari terakhir di Aceh menunjukkan angka 41,9 atau tertinggi se-Indonesia. Sedangkan dari angka kematian, per 10.000 penduduk per minggu menunjukkan angka 2,5 atau nomor 15 se-Indonesia.
Hal tersebut menjadi perhatian Presiden Jokowi, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Satgas Covid-19 dengan bantuan masker dan mesin PCR.
Bantuan masker ini diharapkan bisa membantu dalam edukasi dan sosialisasi prokes. Sedangkan mesin PCR untuk menambah kapasitas testing sehingga upaya pelacakan lebih lanjut dapat segera dilakukan.
Kepala BNPB memberikan bantuan 1,5 juta masker dan dua mesin PCR. Dua mesin PCR ini diperbantukan untuk testing di Kabupaten Aceh Besar dan tim medis yang dikelola oleh Kodam Iskandar Muda. (pyd)