Tingkat Kebisingan Tinggi, Warga Jembrana Periksakan THT

26 Oktober 2014, 09:25 WIB

JEMBRANA – Semakin meningkatkanya kasus gangguan pendengaran dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan membuat Perhimpunan Ahli THT Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) Bali Nusra turun menggelar pemeriksaan kesehatan untuk masyarakat di Kabupaten Jembrana.

Dalam kegiatan dalam rangkaian peringatan HUT Perhati-KL yang ke-45 itu dipusatkan di Wantilan Pura Rambut Siwi Desa Yehembang Kangin Kecamatan Mendoyo, Minggu (25/10/14).

Ketua Panitia Bakti Sosial Perhati-KL Bali Nusra dr Ni Luh Sartika Sari mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan khususnya untuk gangguan pendengaran dilatarbelakangi, warga di wilayah itu memiliki tingkat kebisingan yang tinggi.

Apalagi, sebagai wilayah yang dilewati jalur kendaraan lintas Jawa-Bali 24 jam penuh, masyarakat berpotensi mengalami gangguan pendengaran akibat kebisingan kendaraan yang cukup tinggi. Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana juga merekomendasikan di Kecamatan Mendoyo untuk dijadikan lokasi bakti sosial pemeriksaan kesehatan masyarakat karena tingkat kebisingan yang tinggi.

Sari menjelaskan, pemeriksaan gratis meliputi pemeriksaan kesehatan umum, bidang telinga hidung tenggorokan (THT), audio metri hingga pemeriksaan PINF untuk mengetahui tingkat volume udara atau tekanan volume yang masuk hidung. 

“Sasarannya semua masyarakat umum penderita gangguan THT di Desa Yehembang Kangin, Mendoyo dari anak-anak hingga lanjut usia,” jelas alumnus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu. Dari data 100 lebih warga yang diperiksa, sebagian besar berusia produktif antara usia 25 sampai 40 tahun.

Hadir dalam kegiatan itu Ketua Perhati Bali-Nusra dr Dewa Gede Artha Eka Putra Sp.ThtKL, dan para pejabat kecamatan Mendoyo dan tokoh masyarakat lainnya. Kegatan mendapat dukungan penuh Pusat Layanan Gangguan Pendengaran dan Wicara Harmony Hearing Center yang turut melakukan pemeriksaan gangguan pendengaran dan membagikan delapan alat bantu dengar kepada warga.

Dalam kesempatan itu, dr Eka Putra menambahkan, kegiatan semacam ini rutin digelar di seluruh Bali Nusra di mana sebelumnya digelar di Kabupaten Tabanan yang juga mendapat sambutan positif masyarakat. “Kegiatan ini juga bertujuan mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi di mana perguruan tinggi sebagai tempat, pendidikan, peneitian dan pengabdian masyarakat,” tandasnya.

Yang tak kalah pentingnya, kehadiran Perhati-KL, untuk membantu meningkatkan akses kesehatan masyarakat di rumah sakit yang mungkin kurang terjangkau oleh mereka terutama di pedesaan.

Masyarakat tua muda, pria dan perempuan nampak antusias mengikuti bakti sosial yang juga dimanfaatkan para dokter residen yang tengah menempuh pendidikan spesialis THT KL di Universitas Udayana, untuk melaksanakan persembahyangan Tirta Yatra di Pura Rambut Siwi. (rma)

Berita Lainnya

Terkini