Tabanan – Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan yang berkunjung di Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Tabanan, Bali, manajemen DTW Tanah Lot selalu menyiagakan balawista (life guard) di sejumlah titik yang ada di kawasan DTW Tanah Lot. Selain itu manajemen juga memasang pagar kayu di sejumlah titik tebing pantai yang biasa dijadikan sebagai lokasi foto selfie para wisatawan.
“Wisatawan sering berfoto selfie di pinggir tebing pantai dengan latar belakang Pura Tanah Lot atau lautan lepas. Guna mencegah agar mereka tidak terperosok dan jatuh ke pantai, kami antisipasi dengan memasang pagar papan di sejumlah titik,” ujar Manajer Oeperasional DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana saat dihubungi wartawan, Rabu (26/6/2024)
Selain melalui pemasangan pagar papan di sejumlah tebing pantai, pihak manajemen melalui balawista yang ada juga sudah memasang rambu berupa papan pengumuman atau bendera warna merah di sejumlah titik yang berbatasan langsung dengan laut. Wilayah yang dipasangi rambu tersebut dijaga anggota balawista agar wisatawan menjauhi rambu tersebut. Utamanya saat air laut pasang. “Seperti saat ini, saat air pasang ombak laut cukup besar sehingga perlu diwaspadai agar tidak ada wisatawan yang celaka terkena hempasan atau sampai terseret ombak laut,”katanya,
Baca juga : SPMAA Bali Gelar Outbond Family Gathering di Tepi Danau Beratan Bedugul:
Kepala Divisi Balawista DTW Tanah Lot, I Wayan Suwendra menambahkan anggota balawista atau lifeguard disiagakan setiap hari untuk memastikan kenyamanan atau keamanan wisatawan yang berkunjung. Baik pada saat air laut pasang maupun surut. “Saat air laut pasang tanpa adanya pengawasan di pinggir pantai, maka akan beresiko bagi wisatawan karena mereka juga tidak mengetahui situasi bahaya,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini ada sembilan orang anggota balawista yang bertugas setiap harinya di pinggir pantai Tanah Lot. Mereka terbagi ke dalam dua sift yakni pagi dan siang untuk mengamankan titik-titik rawan di area DTW Tanah Lot. “Semua anggota balawista DTW Tanah Lot telah mendapatkan pelatihan selama tiga bulan di Pantai Kuta. Selain itu, kami juga secara berkala selalu berlatih simulasi tentang penyelamatan di laut bekerjasama dengan satpolair Polres Tabanan,” paparnya.
Menurut Suwendra, beberapa tugas utama balawista DTW tanah Lot yakni memastikan keamanan dan keselamatan pengunjung serta menyiapkan peralatan keselamatan seperti life jacket dan rubber boat bila sewaktu-waktu diperlukan. “Di sini ada tiga unit rubber boat yang disiapkan, yakni dua unit dari DTW Tanah Lot dan satu lagi dari Satpolair Polres Tabanan,” katanya
Baca juga : OJK Gelar ISFO, Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah bagi Pelajar dan Mahasiswa
Ditegaskan, bagi balawista DTW Tanah Lot semua titik pantai yang ada di DTW Tanah dianggap rawan sehingga pihaknya selalu berkolaborasi dengan masyarakat setempat. “Ada beberapa titik penting yang menjadi perhatian utama kami yakni pertama di Batu Bolong, pelaba Pura Tanah Lot, dan semua perbatasan pura,” tegasnya.***