Tabanan – Pemerintah Kabupaten Tabanan, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), secara tegas mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan maksimal terhadap penyebaran informasi palsu atau hoaks yang kian marak dan meresahkan di tengah derasnya arus digital.
Kecepatan informasi yang tak terbendung seringkali membuat masyarakat lengah, berpotensi menjadi korban, atau bahkan tanpa sadar, turut menjadi penyebar disinformasi.
Sekretaris Diskominfo Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, S.Sos, menekankan pentingnya kecerdasan digital sebagai benteng pertahanan utama. Ia menyerukan agar masyarakat tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
“Masyarakat Tabanan harus semakin cerdas dan berhati-hati dalam menerima serta membagikan informasi, terutama di media sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya,” ujar Winiantara pada Rabu (12/11).
Waspadai 6 Ciri Khas Informasi Hoaks
Winiantara membeberkan sejumlah ciri umum yang patut diwaspadai sebagai penanda sebuah informasi adalah hoaks. Masyarakat diminta untuk mengecek setiap poin ini sebelum membagikan informasi:
Judul Sensasional dan Provokatif: Dirancang untuk menarik perhatian dan memancing emosi pembaca, seringkali mengabaikan fakta.
Sumber Informasi Samar: Berasal dari situs atau akun anonim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau tidak memiliki kredibilitas jelas.
Tata Bahasa Buruk: Ditandai dengan kesalahan ejaan, tanda baca berantakan, dan bahasa yang tidak formal, mengindikasikan tidak adanya proses penyuntingan profesional.
Minim Sumber Pendukung: Tidak dilengkapi dengan data, kutipan, atau referensi yang kredibel dan dapat diverifikasi, berbeda dengan berita resmi yang terpercaya.
Bermuatan Politik atau Rasis: Konten yang dibuat dengan motif memanipulasi opini publik atau bertujuan menimbulkan kebencian terhadap kelompok tertentu.
Winiantara secara khusus meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap konten yang berpotensi memecah belah kerukunan.
Melalui imbauan ini, Diskominfo Tabanan berharap masyarakat menjadi lebih bijak dan kritis dalam bermedia sosial, serta mampu berperan aktif dalam memutus rantai penyebaran hoaks.
“Mari bersama wujudkan ruang digital yang sehat, aman, dan beretika. Cukup berhenti di kita jika informasi itu belum jelas,” tutup Winiantara.***

