Tingkatkan Perekonomian dan Produktivitas Tambak Rakyat, KKP Dukung PITAP

Program bantuan pemerintah PITAP telah digulirkan sejak tahun 2013, dan hingga tahun 2020 telah berhasil rehabilitasi saluran irigasi tambak sepanjang 944,7 km, dengan luas lahan tambak yang terairi sekitar 34.463 hektare.

21 November 2021, 17:16 WIB

“Dengan rekonstruksi tambak yang tertata dengan baik, termasuk di dalamnya saluran irigasi, maka penerapan prinsip ekonomi biru dapat terwujud sehingga dapat mewujudkan kawasan perikanan budidaya yang produktif, efisien dan ramah lingkungan,” tandas Tebe dikutip dari keterangan tertulis.

Sebagai informasi, program bantuan pemerintah PITAP telah digulirkan sejak tahun 2013, dan hingga tahun 2020 telah berhasil rehabilitasi saluran irigasi tambak sepanjang 944,7 km, dengan luas lahan tambak yang terairi sekitar 34.463 hektare.

Sedangkan pada tahun 2021 KKP mengalokasikan total 55 paket bantuan PITAP yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di 10 Provinsi di seluruh Indonesia.

ISEI Ungkap Lima Tantangan Perekonomian Indonesia Pascapandemi

Total panjang saluran irigasi yang direhabilitasi hingga pertengahan bulan November telah mencapai lebih dari 157 km dengan luas area yang terairi mencapai 5.810 hektar Jumlah pekerja yang terlibat dalam kegiatan PITAP ini mencapai kisaran 1.400 – 2.200 orang per hari dengan rata-rata upah per hari sebesar Rp 90 ribu atau Rp2,7 juta rupiah per bulan.

Pengurus Poklina Waway Karya di Desa Pematang Pasir, Lampung, Ridwan sebagai salah satu penerima bantuan PITAP tahun ini merasa bersyukur dengan adanya perhatian dari Pemerintah terhadap warga desa.

Ia berkata bahwa warga desa Pematang Pasir yang mayoritas merupakan petambak udang vaname dan bandeng mengakui bahwa bantuan PITAP memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas tambak di wilayah mereka.

Pengembangan Budidaya Tiram hingga Udang Vaname Masa Depan Indonesia di Laut

“Sebelum perbaikan saluran irigasi, di daerah kami hanya bisa melakukan pemeliharaan udang dan bandeng pada awal hingga pertengahan tahun, lalu pada bulan Juli hingga akhir tahun tidak dapat ditanami karena adanya pendangkalan saluran air sehingga menghambat sumber air. Namun dengan adanya kegiatan rehabilitasi saluran melalui program PITAP, alhamdulilah tahun ini kami bisa melakukan kegiatan budidaya sepanjang tahun” jelas Ridwan. ***

Artikel Lainnya

Terkini