TMMD Kodim Demak Tekankan Bangun Kesadaran Bela Negara

27 Mei 2016, 06:12 WIB

Kabarnusa.com – Kegiatan TMMD di Kabupaten Demak Jawa Tengah dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat melakukan bela negara untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

NKRI harga mati merupakan semboyan yang selalu dikobarkan kepada segenap warga negara Indonesia.

Sebagai upaya menjaga Indonesia dari berbagai macamancaman, maka dibentuklah program Bela Negara sebagai cara untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan di antara warga masyarakat.

Bila semua Komponen masyarakat bersatu kuat, maka lebih dahsyat daripada nuklir.

“Nasionalisme yang luntur harus dibangkitkan dan dikuatkan, maka kebanggaan sebagaiIndonesia melahirkan rasa bela bangsa dan harus diajarkan sedari dini,” kata Dr.Hidayatullah yang Dosen Universitas Muria Kudus (UMK) Hidayatullah Rabu (25/5/2016) belum lama ini.

Hidayatullah yang juga Ketua Progdi Magister Ilmu Hukum, di acara penyuluhan TMMDREG 96 TA.2016 menyampaikan Urgensi Bela Negara Demi Menjaga Keutuhan NKRI. Acara berlangsung di  Balai DesaTrengguli, kecamatan  Wonosalam,  Demak.

Dirinya mengajak seluruh kalangan masyarakat mengoptimalkan kekuatan spiritualitas demi menguatkan aspek bela negara.

Meningkatkan aspek belanegara juga tidak terlepas dari pengaruh konflik di negara-negara asing yang secara langsung berdampak pada Indonesia.

Dalam paparannya, dia mengungkapkan, perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan tidak terlepas atas doronganyang sangat kuat dari semua elemen masyarakat kepada para pejuang rakyat.

Ungkapan Bela Negara yang digelorakan secara nasional merupakan hal penting tentangnasionalisme, patriotisme, dan bagaimana membela negara.

“NKRI yang berdasarkan Pancasila harus kita jaga. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi,” katanya. 

Dia menambahkan,  kalau menjaga dan membela negara adalahsebuah kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Ancaman bahaya nyata seperti yang terjadi selama ini seperti terorisme, radikalisme, bencanaalam, penyalahgunaan narkoba, kekerasan atas nama agama, dan gerakan separatismenimbulkan disintegrasi NKRI.

Seperti terorisme dan radikalisme, tidak berperang dengan lawan yang menggunakan senjata, tapi dengan lawan yang menggunakan metode cuci otak.

“Di sinilah peran semuaKomponen masyarakat bersama TNI-Polri menerapkan bela negara sebagai wujud kecintaan dan kebanggan mempertahankan persatuan NKRI,” imbuhnya. (wan)

Berita Lainnya

Terkini