Kabarnusa.com – TNI dan Relawan KRJ (Komunitas Relawan Jembrana) bersinergi melaksanakan kegiatan sosial membantu warga pesisir Pengambengan dengan memberikan sumbangan sembako dan uang..
Babinsa Pengambengan Serda Sugito bersama relawan KRJ melakukan aksi sosial itu Minggu 17 April 2016.
Kasdim Jembrana Mayor Inf Nanang Soelistiyo seizin Dandim Jembrana Letkol Inf Sansan Iskandar mengatakan selama ini, TNI dan relawan Jembrana selalu bersinergi dalam melakukan kegiatan sosial kemanusiaan.
Untuk itu, Babinsa diminta proaktif dalam mendampingi relawan dalam melaksanakan misi sosial dan kemanusiaan.
“Cukup banyak warga kurang mampu yang harus dibantu dan diperhatikan,” katanya.
Pihaknya merasa bangga jika anggota TNI ikut menggotong dan memikul sembako. Jadi tugas TNI tidak hanya membawa senjata namun kini bersama masyarakat membangun desa/kelurahan dengan kegiatan positif dan inspiratif.
Selama ini, bersama relawan Jembrana baik membangun jamban, menyalurkan sembako dan pembersihan sampah.
Jadi pembangunan fisik dan non fisik. Jadi memikul sembako juga tidak masalah.
Relawan KRJ Erdi Suradipradja, Edy Bali dan Kade Arnaya mengatakan setiap minggu melakukan kegiatan bakti sosial ke desa-desa untuk menyalurkan bantuan para donatur yang sudah menjadi atensi KRJ.
Mereka akan turun jika sewaktu-waktu dianggap penting dalam membantu warga kurang mampu dan sakit.
“Kami juga bersinergi dengan semua pihak,” tegasnya lagi.
Dalam aksi sosial Minggu ini, dilakukan di wilayah pesisir Pengambengan khususnya di Banjar Ketapang Lampu.
Di wilayah ini, dibantu empat KK kurang mampu dan sudah lansia. Apalagi mereka sebagian besar mengandalkan hidup sebagai nelayan dengan penghasilan tidak seberapa dan rumahnya yang sebagian besar gubuk dan terancam abrasi.
Diantaranya juga ada yang sakit dan lumpuh serta buta seperti nenek Amnah (85). Kkakek Jumain (75) yang sakit-sakitan, Soainah (70) dan ibu Laminah (58). Juga membantu Bapak Herman di Banjar Munduk Pengambengan yang kena sakit TBC.
Selain itu, nenek Raunah (70) di Dusun Pebuahan Desa Banyubitu Negara yang harus bekerja sebagai penjual ikan dengan penghasilan Rp 10 sampai 20 ribu dan kadang juga tidak menentu.
“Kami hanya peduli kepada mereka yang butuh perhatian kita. Tidak hanya bantuan sembako namun juga jamban serta bedah rumah sesuai kemampuan kami hasil kerjasama dengan donatur,” jelas Erdi.
Untuk itu, diharapkan, antara TNI dan relawan serta pihak lainnya ini bisa terus terjalin dengan baik. (dar)