KabarNusa.com, Denpasar – Pihak TNI memastikan insiden
pesawat Virgin Australia (VA041) rute Brisbane – Denpasar, Bali bukan
merupakan pembajakan melainkan sebuah insiden penerbangan biasa.
“Awalnya laporan yang disampaikan pilot pesawat yang
menekan tombol HIJACK sehingga sinyal itu ditangkap air traffic control
ATC baik di Tower Bandara Makassar maupun Bali,” jelas Komandan
Lanud Ngurah Rai, Bali Kolonel Pnb. TNI AU Kolonel Pnb Sugiharto Prapto
W Jumat25 Januari 2014..
Karena sepenuhnya
wewenang untuk mengeluarkan “Hijack” bahwa dalam pesawat ada pembajakan
itu sepenuhnya pada kru pilot, sehingga TNI melakukan langkah penanganan
layaknya prosedur pembajakan.
Aplaagi, ulah Matt yang berusaha
masuk ke dalam ruangan kokpit dengan menggedor-gedor pintu sekat pilot,
dinilai sudah membahayakan keamanan penerbangan.
Kata dia,
mungkin salah satu prosedur awak pesawat mengeluarkan sinyal distress
yang menandakan pesawat dalam bahaya atau terjadi pembajakan.
“Kita butuh waktu hanya 40 menit untuk penanganan, itu kita lakukan, karena komunikasi terputus,” jelasnya.
Dia memastikan, seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
“Sekali
lagi, apa yang kami laksanakan untuk menindaklanjuti informasi yang
kami terima dari pesawat yang mengeluarkan “hiject” atau tanda
pembajakan pesawat,” tandasnya.
Hal sama ditegaskan Kepala
Penerangan Kapendam Kodam IX Udayana Mayor Wing Handoko yang melihat,
peristiwa itu sebagai insiden biasa dalam penerbangan.
“Kalau pembajakan, biasanya pelaku meminta pilot untuk berbelok arah atau turun tidak sesuai rute penerbangan,” imbuh Wing. (kto)