Kabarnusa.com, Denpasar – Puluhan mahasiswa tergabung Fron Mahasiswa Nasional (FMN) menggeruduk Kantor Konsular Agen Anerika Serikat Jalan Hayam Wuruk Denpasar Bali, guna menyampaikan aspirasi penolakan terhadap World Trade Organization (WTO).
Sembari mengusung berbagai atribut spanduk bendera dan selebaran, massa melakukan longmarch menuju kantor konsuler agen AS di Jalan Hayam Wuruk 310.
Namun aksi mereka dihadang barikade aparat yang sejak pagi bersiaga guna melokalisir aksi demo agar tidak sampai mendekat di depan kantor milik negeri Paman Sam.
Akhirnya pendemo hanya bisa berorasi beberapa meter di sisi selatan kantor konsular agen yang dijaga ratusan petugas gabungan Brimobda Bali, Sabhara Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Selatan.
“WTO merupakan skema politik imperislisme Amerika yang hanya mengeksploitasi kekayaan alam negara-negara dan telah menyengsarakan rakyat di di dunia karena itu harus ditolak ,” teriak seorang pendomo, Senin (2/2/2014).
Mahasiswea menuding, WTO tak lebih skenario jahat dan akal-akalan imperialsme Amerika dengan langkah awal kebijakan liberalisasi perdagangan dunia yang akan menindas rakyat.
Mereka mengecam negara-negara yang tergabung di WTO karena sejatinya merupakan skema dagang Amwrika yang mengeksploitasi alam, menyengsarakan buruh, petani dan kaum terpinggirkan lainnya.
Untuk itu, massa menyerukan kepada masyarakat melakukan perlawanan terhadap WTO yang mendatangkan malapetaka bagi pendidikan, pekerjaan dan pengikisan budaya nasionalis.
Aksi diwarnai dengan mengangkat sandal dan sepatu sembari meneriakkan yel yel penolakan WTO yang dikendalikan kekuatan imperialisme rezim Amerika.
Aksi berlangsung damai dalam penjagaan ketat kepolisian, Meskipun polisi memblokir jalan dari arah Renon ke Jakan Hatan Wuruk selama aksi berlangsung tidak sampai mengganggu arus lalu Lintas di kawasan Renon Denpasar Selatan. (rma)