Yogyakarta – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengambil langkah pengamanan ekstra dan terencana untuk menghadapi lonjakan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Fokus utama pengamanan adalah kawasan Pantai Selatan yang diprediksi menjadi destinasi favorit.
Pengamanan di kawasan laut akan diperkuat oleh 328 personel dari Satlinmas Rescue Istimewa (SRI).
“Pantai Selatan ini kami merujuk teman-teman dari SRI. Ada 328 personel yang akan ditempatkan di titik-titik rawan kecelakaan laut,” ungkap Kepala Satpol PP DIY, Bagas Senoadji, usai Rakor Forkopimda di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (10/12/2025).
Personel SRI akan disebar di tujuh wilayah kritis, terdiri dari lima titik di Pantai Selatan, satu di Waduk Sermo, satu di kawasan Kaliurang, dan satu posko di Mako. Semua personel ini akan stand by 24 jam untuk memastikan keamanan.
Waspada Sengatan Ubur-Ubur dan Penanganan Cepat
Di tengah antisipasi keramaian, Bagas Senoadji juga menyampaikan peringatan penting mengenai ancaman musiman: serbuan ubur-ubur.
“Tadi Ngarsa Dalem [Sultan HB X] memerintahkan kita mengingatkan wisatawan, khususnya anak-anak. Saat ini musim ubur-ubur, warnanya memang menarik, tapi begitu dipegang, bisa kena sengatan,” jelasnya.
Untuk menjamin penanganan cepat, tenaga medis akan disiapkan langsung di sejumlah pantai. Langkah ini diambil agar respons pertolongan lebih cepat dan wisatawan tidak perlu terburu-buru menuju posko terdekat.
Antisipasi Keramaian, Patroli Malam, dan Parkir Liar
Selain ancaman bahaya di laut, Pemda DIY bersama kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) telah merumuskan strategi untuk mengurai kepadatan lalu lintas dan keramaian.
“Sudah disampaikan dari jajaran kepolisian dan dinas perhubungan, mengantisipasi keramaian dengan memecah titik-titik kepadatan,” kata Bagas.
Satpol PP DIY sendiri akan menurunkan 150 personel tambahan khusus untuk patroli malam Natal, dengan fokus utama pengamanan di gereja-gereja.
Isu parkir liar yang kerap meresahkan dan memicu kemacetan juga menjadi perhatian serius. Bagas menegaskan bahwa Dishub telah melakukan pendataan pada juru parkir (jukir).
“Masyarakat mulai bisa cerdas. Apabila ada yang nutuk (mematok tarif tidak wajar) bisa dilaporkan ke Dinas Perhubungan Kota atau DIY. Ranah parkir ada di jajaran Dishub,” tegasnya.
Mengakhiri keterangannya, Bagas turut menekankan pentingnya peran jaga warga untuk meningkatkan kewaspadaan lingkungan. “Warga yang meninggalkan rumah harus memastikan kompor dimatikan, listrik aman, dan bisa titip kunci ke tetangga. Potensi musibah seperti kebakaran dan bencana harus menjadi perhatian bersama,” tutupnya.
