Kabarnusa.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan langsung tancap gas bergerak dengan fokus utama menyasar pasar sebagai tempat transaksi komoditi kebutuhan pokok.
Harapannya, upaya tersebut akan berdampak pada mahalnya harga bahan pangan yang dikeluhkan masyarakat bisa ditekan.
Selain itu, memperkecil peluang para spekulan untuk mempermainkan harga barang di pasaran.
“Sasaran kami dalam waktu dekat adalah lokasi yang ada transaksi komoditi kebutuhan pokok (pasar). Hasilnya, nanti akan terus dievaluasi melalui rapat-rapat diantara SKPD yang terkait,” ujar Sekertaris Daerah kabupaten Tabanan, Ir. I NyomanWirna Ariwangsa JUmat (13/2/2105).
Nantinya TPID Tabanan akan bekerja untuk pemantauan dan mengendalikan harga kebutuhan bahan pangan, dimana saat ini beberapa komoditi masih dijual mahal, padahal pemerintah telah menurunkan harga BBM di tahun ini.
Sekretaris TPID Tabanan Wayan Miarsana menambahkan, pihaknya TPID tidak hanya pengendalian atas peroduk bahan pangan yang beredar dipasaran.
Katanya, TPID juga berkepentingan untuk memantau produksi bahan pangan agar sesuai dengan permintaan pasar.
Bahkan, pengawasan distribusi barang tidak terkecuali pupuk yang disalurkan ke petani harus tepat sasaran.
Dilihat dari komoditas yang rentan memicu inflasi selama ini diantaranya adalah beras, gula pasir, tepung terigu.
Terhadap komoditi tersebut, TPID harus melakukan pantauan dan mengenalikan jangan sampai harga kebutuhan pokok ini melonjak tinggi.
“Pengendalian harga ini termasuk juga di dalamnya untuk melakukan pasar murah guna menekan harga dalam waktu singkat,” tandasnya. (gus)