Nduga – Peristiwa penyerangan Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua diklaim aksi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM sebagai pihak yang bertanggungjawab.
Terkait program pembangunan di Kabupaten Nduga yang dicanangkan pemerintah Indonesia, TPNPB-OPM memastikan tidak akan berkompromi dengan pihak manapun .
“Saya siap bertanggungjawab atas penembakan di ujung bandara, belakang kantor perikanan ibu kota Kabupaten Nduga, Papua,” kata Panglima Kodap III TPNPB-OPM, Brigjen Egianus Kogeya, kepada wartawan, Minggu (27/3/2022).
KSP: Daerah Otonomi Baru Berikan Pemerataan Pembangunan dan Pelayanan di Papua
Serangan ini, kata Brigjen Egianus Kogeya, dilakukan bertepatan dengan HUT TPNPB-OPM yang ke-51.
Bersamaan itu, TPNPB-OPM mendesak pemerintah Indonesia membuka akses bagi jurnalis internasional dan tim pencari fakta ke Tanah Papua. Mereka juga menolak terhadap upaya dialog damai dengan pemerintah Indonesia jika tanpa peran serta Persatuan Bangsa Bangsa atau PBB.
“Kami minta PBB mengutus intervensi Dewan Keaman PBB di tanah Papua karena kejahatan kemanusiaan oleh pemerintah kolonial Republik Indonesia terhadap orang asli Papua semakin nyata,” katanya dilansir dari Suara.com, jaringan Kabarnusa.com.
LPSK Desak Pemerintah Tetapkan Kekerasan di Papua sebagai Aksi Terorisme