KabarNusa.com – Perayaan Hari Galungan dan Kuningan di Bali disemarakkan dengan tradisi ngelawang yang diikuti kaum muda dari berbagai wilayah di Denpasar.
Kegiatan digelar keenam ini, berlangsung hingga perayaan hari suci Kuningan, Sabtu (27/12 ) mendatang.
Sebanyak 10 sekaa ngelawang se-Denpasar adu aksi dalam Parade Ngelawang Galungan dan Kuningan di Lapangan Puputan Badung, Minggu (21/12/2014).
Tradisi ngelawang berlangsung turun-temurun selain membangkitkan semangat seni, juga diharapkan dapat memberikan vibrasi kesucian untuk menetralisir alam semesta.
Juga untuk menolak segala macam penyakit yang dapat mengganggu kehidupan manusia baik secara sekala maupun niskala.
Kabag Kesra Sekda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram mengatakan, saat ini Kota Denpasar telah memiliki sebanyak 22 sekaa ngelawang tersebar di setiap Desa Pakraman.
Kegiatan ngelawang melibatkan kalangan pelajar tingkat SD, dan SMP serta SMA.
Menurutnya, kegiatan parade ngelawang ini merupakan bagian dari program utama Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam meningkatkan upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berwawasan Budaya.
“Juga sebagai alternatif dalam mencetak karakter bangsa yang kreatif, inovatif dan berbudaya,” katanya.
Dengan begitu, denyut nadi perayaan hari suci Galungan dan Kuningan dapat memberikan makna edukasi publik yang positif dan efektif untuk menjaga keharmonisan dalam kemajemukan atau pluralisme yang multikultur.
Koordinator Parade Ngelawang, Anak Agung Putra menegaskan setiap sekaa ngelawang wajib mengikuti prosesi upacara ritual ataupun penyucian di Pura Jagatnatha untuk memohon keselamatan.
Parade ngelawang ini memakai beragam jenis tapel seperti barong landung, barong bangkal, barong macan, rangda, dan lainnya. (gek)