Jakarta – Selama masyarakat Indonesia memasuki periode bulan suci
Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1442 H Trafik penggunaan layanan PT XL
Axiata Tbk (XL Axiata) tercatat meningkat 35 persen.
Customer Experience & Service Operation Center yang berada di XL Axiata
Tower, Jakarta, mencatat terjadinya kenaikan trafik layanan data sebesar 35%
dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya, dan 15% dibandingkan hari-hari
biasa (normal) sebelum Ramadan.
“Meskipun ada larangan mudik, trafik di kota-kota yang biasanya menjadi tujuan
utama mudik tetap meningkat,” ujar Direktur & Chief Technology Officer XL
Axiata, I Gede Darmayusa dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Mei 2021.
Pola konsumsi masyarakat atas layanan telekomunikasi dan data selama periode
liburan Idul Fitri tahun ini kembali dipengaruhi oleh adanya larangan mudik
dan berbagai pembatasan mobilitas di tingkat lokal.
“Eforia masyarakat dalam merayakan Lebaran dan mengisi liburan dengan
melakukan perjalanan wisata juga tidak terlalu besar,” sambungnya.
Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kenaikan trafik yang masih tidak
setinggi saat masa sebelum pandemi dan mudik lebaran masih belum dilarang.
Pihaknya bersyukur bisa melayani kebutuhan masyarakat untuk merayakan Lebaran
tahun ini dengan lancar, hampir tanpa ada gangguan yang berarti.
Darmayusa menambahkan, pola penggunaan berbagai jenis layanan data oleh
pelanggan XL Axiata selama libur Lebaran ini bisa menggambarkan semakin
maksimalnya masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sarana digital untuk
berbagai keperluan sehari-hari.
Selama periode Ramadan dan Lebaran, trafik layanan didominasi oleh streaming
yang mencapai 85%, disusul oleh social network sebesar 8%.
Pada layanan streaming ini, sejumlah aplikasi mengalami kenaikan trafik
pemakaian yang signifikan, seperti layanan berbasis gim mengalami kenaikan
trafik rata-rata hingga 142%, Netflik naik 50%, YouTube naik 13% dan Spotify
naik 9%.
Guna layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat
21%. Sementara itu, pada layanan Social Network, trafik Twitter meningkat16%.
Layanan lainnya juga mengalami kenaikan trafik, antara lain belanja online
melalui e-commerce meningkat hingga 65%, sedangkan web browsing naik 15%.
Untuk layanan video conference Zoom, meskipun sepertinya juga mulai
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bersilaturahmi, namun karena ada libur
sekolah dan cuti karyawan maka trafik pemakaiannya relative stagnan cenderung
menurun.
Untuk layanan peta atau penunjuk rute jalan seperti Google Map dan Waze juga
tidak terlalu banyak diakses karena adanya kebijakan larangan mudik.
Dilihat dari wilayah kenaikan trafik layanan secara nasional selama Ramadan
dan Lebaran dibandingkan trafik hari biasa sebelumnya, berturut-turut terjadi
di Jawa Tengah dengan kenaikan sebesar 12%, Jawa Timur 10%, dan Jawa Barat 7%.
Di luar Jawa, trafik pemakaian layanan di wilayah Sumatera Bagian Utara secara
rata-rata naik sebesar 5%, Sumatera Bagian Selatan 8%, Kalimantan 3%, Sulawesi
10%, Bali-Lombok-Sumbawa 2%.
Sementara itu dilihat dari area kota/kabupaten, secara nasional, tiga
kota/kabupaten dengan kenaikan trafik tertinggi adalah Sampang 44%, Bangkalan
40%, dan Brebes 28%.
Di Provinsi Bali, trafik tertinggi berturut-turut terjadi di Kabupaten
Jembrana, naik 10%, di Kabupaten Buleleng, naik 8%, dan di Kabupaten
Klungkung, naik 6%.
Sedangkan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat, trafik tertinggi berturut-turut
terjadi di Kabupaten Sumabawa Barat, naik 25%, di Kota Bima, naik 24%, dan di
Kabupaten Lombok Tengah, naik 23%.
Provinsi Nusa Tenggara Timur juga mengalami kenaikan berturut-turut terjadi di
Kabupaten Timor Tengah Utara, naik 26%, di Kabupaten Malaka, naik 22% dan di
Kabupaten Sumba Barat Daya, naik 19%.
Area dan kota-kota yang sebelumnya popular sebagai tujuan mudik dan wisata
selama libur Lebaran juga tetap menunjukkan kenaikan trafik seperti Kabupaten
Lombok Timur, naik 18%, Kabupaten Manggarai, naik 5% dan Kabupaten Karang
Asem, naik 4%. (rhm)