Badung – Tanjung Benoa pagi itu diselimuti aura duka. Setelah berhari-hari pencarian intensif, jasad korban yang hilang akibat jukung terbalik di Perairan Tanjung Benoa akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Korban ditemukan pada Minggu pagi, 6 April 2025, pukul 09.25 WITA, kabar ini datang dari nelayan setempat.
Arif, Kapten KN SAR Arjuna 229 yang memimpin operasi pencarian, mengonfirmasi jasad Raja ditemukan sekitar 0,3 mil laut ke arah selatan dari lokasi awal kejadian.
Dengan penuh hormat, jasad korban segera dievakuasi ke darat dan diantar ke rumah duka di Desa Adat Tanjung Benoa menggunakan ambulans.
Operasi pencarian yang melibatkan berbagai pihak ini adalah bukti solidaritas dalam situasi sulit.
Unsur SAR gabungan terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, PolAirud Polda Bali, TNI AL Pos Pelabuhan Benoa, nelayan setempat, masyarakat, hingga keluarga korban bahu-membahu melaksanakan upaya maksimal.
Semangat tak kenal lelah dan kolaborasi yang terjalin mencerminkan kepedulian yang mendalam terhadap tragedi ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden bermula ketika sebuah jukung yang membawa tamu warga negara asing dan seorang instruktur diving dihantam ombak ganas.
Ombak itu membuat perahu kecil tersebut terbalik, memisahkan Raja dari perahunya.
Sejak pagi, tim SAR telah mengerahkan upaya pencarian, berharap menemukan Raja dalam keadaan selamat.
Namun, kenyataan yang pahit harus diterima. Kehilangan ini menjadi pengingat betapa kuat dan tak terduga kekuatan alam, yang tak jarang membawa duka mendalam kepada mereka yang berhadapan dengannya.***