Trans Jogja Siap Melaju ke Gunungkidul, Ini Syaratnya!

Wacana pembukaan rute baru Trans Jogja menghubungkan Kota Yogyakarta langsung ke Wonosari, Gunungkidul, kini tak hanya sekadar gagasan

13 Juni 2025, 17:53 WIB

Yogyakarta – Wacana pembukaan rute baru Trans Jogja yang akan menghubungkan Kota Yogyakarta langsung ke Wonosari, Gunungkidul, kini tak hanya sekadar gagasan.

Rencana ambisius ini telah mendapatkan dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, menandai langkah maju dalam pemerataan pembangunan dan peningkatan aksesibilitas di wilayah selatan DIY.

Rute baru Trans Jogja ini digadang-gadang sebagai solusi jitu untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalur utama Yogyakarta-Wonosari yang selama ini kerap menjadi momok.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin, menegaskan inisiatif ini adalah jawaban atas kebutuhan mendesak masyarakat.

“Usulan pembukaan rute Trans Jogja ke Wonosari perlu kita dukung bersama,” ujar Amir saat ditemui di Gedung DPRD DIY, Jumat (13/6).

Namun, ia menekankan bahwa dukungan ini tak boleh berhenti di jalur utama semata. “Kita juga harus memperhatikan jalur-jalur alternatif yang berpotensi mendukung kelancaran lalu lintas sekaligus membuka akses bagi daerah yang selama ini belum maksimal pembangunannya.”

Membuka Akses, Memecah Keterisolasian

Salah satu sorotan utama Komisi C DPRD DIY adalah potensi pengembangan jalur alternatif Mutihan–Srimartani. Jalur yang sebelumnya menjadi bagian dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini, menurut Amir, memiliki peran krusial dalam mengurai beban jalan utama dan sekaligus mengatasi keterisolasian beberapa wilayah di sekitarnya.

“Jalur Mutihan – Srimartani seharusnya bisa dikembangkan lebih lanjut. Jika dikelola dan diperbaiki, ini akan menjadi salah satu akses penting untuk memuat beban jalan utama, sekaligus membuka keterisolasian beberapa wilayah di sekitarnya,” jelasnya dengan nada optimistis.

Tak berhenti di situ, Amir juga menyoroti urgensi penyelesaian masalah ruas jalan Cino Mati yang terhambat akibat status tanah inclave. Ia mendesak pemerintah daerah untuk mengambil inisiatif dalam menyelesaikan hambatan hukum yang menghambat pemanfaatan jalan vital ini.

“Kita semua tahu masalah tanah inclave itu tidak mudah. Tapi bukan berarti dibiarkan begitu saja. Ini jalan penting yang bisa jadi penopang konektivitas wilayah. Komunikasi lintas instansi dan masyarakat pemilik lahan harus terus dibangun,” imbuhnya.

Infrastruktur Unggul, Layanan Berkualitas

Pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung juga menjadi fokus utama. Amir menyoroti jalur Playen–Mangunan yang strategis sebagai penghubung antar-kecamatan dan kawasan wisata di selatan DIY.

“Kalau kita mau menghadirkan layanan transportasi publik yang berkualitas, maka infrastrukturnya harus siap. Jangan sampai nanti bus Trans Jogja tidak bisa melintasi daerah-daerah tertentu hanya karena jalannya rusak atau gelap,” tegasnya.

Beberapa kebutuhan mendesak yang perlu segera ditangani mencakup pengaspalan jalan pada ruas yang masih berupa jalan tanah atau berbatu, penambahan lampu penerangan jalan umum (LPJU), serta pemeliharaan drainase dan bahu jalan demi menjamin keamanan pengguna jalan, terutama saat malam hari dan musim hujan.
Pembangunan infrastruktur transportasi ini, menurut Amir, tak boleh setengah-setengah.

“Kehadiran Trans Jogja harus dibarengi dengan kesiapan jalur dan lingkungan sekitar agar benar-benar mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” pesannya.

Komisi C DPRD DIY berkomitmen penuh untuk terus mendorong percepatan realisasi rute Trans Jogja ke Wonosari melalui pembahasan anggaran dan perencanaan infrastruktur.

Sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, serta pemangku kepentingan menjadi kunci sukses.
“Ini bukan hanya soal membuka rute bus. Ini tentang membuka akses, membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan pelayanan dasar bagi masyarakat.

Gunungkidul tidak boleh lagi menjadi wilayah yang terpinggirkan secara infrastruktur,” pungkas Amir dengan penuh semangat.

Dengan komitmen kuat dari legislatif dan kolaborasi lintas sektor, harapan akan terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah selatan DIY melalui pengembangan transportasi dan infrastruktur yang mumpuni, kini semakin mendekati kenyataan. ****

Berita Lainnya

Terkini