Tuan Rumah TB Summit 2021, Kesembuhan Kasus TBC di Bali 90 Persen

20 Oktober 2021, 20:14 WIB

AVvXsEigIPYmMdu6DK4rrFdDpKXYjeTwgfkgRITE2fmyEu8Sd2ZqhFwhM4 jja 9gAHAiX9SryUs6ZeRPQ4suOuXncotwo3ihn2JlT33hPhS B RExRpLa0jDbZEpYlyp TLSwmSgv UGUNAtNG9odLnYknN qXtLbpb1bKXweBlPo KQJ0cbjfSlvX8v41TeA
Sekda Bali Dewa Made Indra memberi apresiasi ditunjuknya Bali tuan rumah Tuberculosis Summit 2021 yang
diselenggarakan mulai 20-23 Oktober di The Stones
Hotel-Kuta, Badung./Dok. Humas Pemprov Bali

Badung – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengungkapkan tingkat kesembuhan kasus TBC atau Tuberculosis Summit di Pulau Dewata mencapai 90 persen.

Bali ditunjuk sebagai tuan rumah even Tuberculosis Summit 2021 yang
diselenggarakan mulai 20-23 Oktober di The Stones
Hotel-Kuta, Badung. 

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra memberikan apresiasi
dan terimakasih atas kepercayaan Kementerian Kesehatan RI, menjadikan Bali tuan rumah kegiatan tersebut.

“Kasus TBC di Bali, bahwa data
September 2021 kasus TBC aktif di Bali sebanyak 1.963 kasus, dan
tingkat kesembuhannya mencapai 90 persen,” tutur Indra dalam keterangannya Rabu (20/10/2021)

Hal ini merupakan
kerja keras seluruh stakeholder, bahkan sampai kader yang ada di
tingkat pedesaan. Saya sangat berterimakasih atas kerja keras yang
dilakukan selama ini. 

Untuk mencapai kasus zero persen dibutuhkan
penguatan dan kerja ekstra kembali. Sehingga eliminasi TB tahun 2030
yang dicanangkan Presiden Jokowi dapat dicapai.

Diharapkan, pertemuan bisa menghasilkan rumusan dan bahkan keputusan yang diperlukan dalam
penanganan kasus-kasus TB di Indonesia. 

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan ,TBC menjadi permasalahan yang sudah ada pada abad ke-8. 

Untuk itu
dalam upaya memutus TBC tersebut maka Pemerintah Indonesia mencanangkan
program upaya eliminasi TB pada tahun 2030. 

Dalam mewujudkan hal
tersebut, Wamen Dante Saksono, menerangkan diperlukan upaya
bersama dari seluruh stakeholder, baik dari Kemenkes, Kemendagri,
Pemerintah Daerah sampai para kader yang ada di Desa untuk melakukan
hal-hal inovatif dalam upaya penanganan kasus TB. 

Pada kasus Covid-19, semua  belajar melakukan tracing, begitu juga dengan TBC bahwa tracing
terhadap kontak erat perlu dilakukan sehingga upaya pengentasan kasus
dapat terlaksana secara maksimal. 

“Selain itu, tracing kontak erat juga
diperlukan sebagai upaya pelacakan kasus baru TB yang belum terdeteksi,” imbuhnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini