Buleleng – Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali kini menjadi jawaban teknis atas masalah blank spot dan ketidakmerataan sinyal di wilayah pegunungan Bali Utara. Menara setinggi 115 meter ini dirancang sebagai infrastruktur telekomunikasi mutakhir yang mampu menjangkau area-area sulit dijangkau.
Pada Senin, 18 Agustus 2025, peluncuran tahap kedua siaran televisi digital dari Turyapada Tower secara resmi menambah kapabilitas menara ini. Acara dihadiri Wakil Gubernur Bali, Giri Prasta, ini menandai integrasi 12 saluran televisi baru, menambah total saluran yang telah bersiaran menjadi 22.
Turyapada Tower beroperasi dengan sistem Multiplexer (MUX) yang mengemas beberapa saluran televisi ke dalam satu frekuensi digital, memungkinkan efisiensi spektrum dan kualitas siaran yang superior.
Pada peluncuran tahap kedua, dua MUX baru telah bergabung: MUX Nusantara TV (Nusantara TV dan Harum TV) dan MUX TVRI (TVRI Nasional, TVRI Bali, TVRI World, TVRI Sport, MD TV, Kompas TV, Bali TV, Jawapos TV, Garuda TV dan Sinpo TV).
Hasil uji coba yang diawasi oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bali menunjukkan efektivitas teknologi ini. Jangkauan sinyal dari Turyapada Tower mencapai 90 persen cakupan siaran, melampaui target awal studi kelayakan sebesar 80 persen.
Sinyal kini dapat ditangkap dengan jelas hingga Kecamatan Gerokgak, yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah dengan sinyal lemah.
Kualitas siaran yang jernih dan stabil, bahkan dengan antena dalam ruangan, merupakan bukti keberhasilan optimalisasi sinyal dari ketinggian menara yang berada 1.636 meter di atas permukaan laut ini.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster, melalui Wagub Giri Prasta, menjelaskan bahwa Turyapada Tower tidak hanya akan terus menambah jumlah stasiun televisi, tetapi juga akan menjadi infrastruktur untuk layanan internet dan komunikasi lainnya.
Hal ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan digital dan ekonomi di seluruh Bali Utara. ***