![]() |
paus fransiskus |
DENPASAR – Seluruh umat Katolik di Bali dan Nusa Tenggara menyambut suka cita perayaan datangnya Yubileum Suci Luar Biasa tahun 2016. Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, sejak akhir tahun 2015, menetapkan Tahun Yubileum Luar Biasa Kerahiman Allah.
Tahun Yubileum ini merupakan kesempatan istimewa bagi umat Katolik di seluruh dunia untuk mengalami belaskasih Allah tak terkecuali di Keuskupan Denpasar (Bali dan NTB)
Tahun penuh rahmat ini biasanya hanya terjadi sekali dalam 25 tahun. Namun, oleh kemurahan Paus Fransiskus, periodesasi ini dimajukan 10 tahun lebih awal dari yang seharusnya terjadi tahun 2025, sehingga disebut Yubileum Agung Luar Biasa Kerahiman Allah.
Diketahui, Yubileum Luar Biasa Kerahiman Allah (Extraordinary Jubilee of Mercy) atau dalam bahasa Latin: Iubilaeum Extraordinarium Misericordiae, atau disebut juga Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, adalah suatu masa doa dalam Gereja Katolik Roma yang dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember) tahun 2015 sampai dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam (20 November) tahun 2016.
Perayaan ini dipandang Gereja Katolik sebagai masa pengampunan dosa dan pengampunan universal. Disebut sebagai Yubileum luar biasa karena belum pernah ditetapkan sebelumnya; normalnya Yubileum dirayakan setiap 25 tahun.
Yubileum 2016 pertama kali diumumkan Paus Fransiskus pada tanggal 13 Maret 2015, lalu memaklumkannya dengan mengeluarkan Bulla Kepausan berjudul “Misericordiae Vultus” (Wajah Kerahiman) pada 11 April 2015, dengantema“MisericordesSicut Pater” (Berbelas Kasih seperti Bapa).
Perayaan ini merupakan tahun suci ke-27 sepanjang sejarah.Yubileum Agungterakhirtahun 2000 pada masa kepausan Yohanes Paulus II. Hari pembukaan perayaan ini juga merupakan peringatan yang ke-50 atas penutupan Konsili Vatikan II.
Jika pada perayaan Yubilem Kerahirman sebelumnya hanya dirayakan di Roma, Paus menginginkan agar Yubileum ini dirayakan bukan hanya di Roma, tetapi juga di seluruh dunia.
SelainPintu-pintu Suci semua Basilika Utama di Roma (termasuk Pintu Suci Basilika Santo Petrus) dibuka, “Pintu-pintu Kerahiman” khusus dibuka di berbagai Katedral dan Gereja utama lainnya di seluruh dunia. Maka, dalamYubileum Luar Biasa ini untuk pertama kalinya Pintu Suci dibuka di setiap keuskupan di seluruh dunia.
Tiga Pintu Suci Belas Kasih di Keuskupan Denpasar
Di Keuskupan Denpasar, hanya ada 3 Gereja yang dibuka Pintu Suci Belas Kasih Allah, yakni Gereja Katedral Denpasar, Gereja St. Maria ImmaculataMataram (Lombok) dan Gereja Sang Penebus Sumbawa Besar (Sumbawa).
Ketiga Pintu Suci tersebut dibuka dan diberkati Uskup Denpasar Mgr. DR. Silvester San, pada kesempatan berbeda di akhir tahun 2015. Pintu Suci Belas Kasih Allah di Gereja Katedral Denpasar dibuka dan diberkati 13Desember 2015.
Dalam keyakinan Gereja Katolik, Pintu Suci akan menjadi sebuah Pintu Kerahiman di mana siapa pun yang memasukinya akan mengalami kasih Allah yang menentramkan, mengampuni, dan menanamkan pengharapan.
Dengan berjalan melewati pintu-pintu suci tersebut, umat beriman dapat memperoleh indulgensi setelah memenuhi ketentuan sebagaimana biasanya yaitu berdoa untuk intensi Paus, menerima Sakramen Rekonsiliasi, menjalankan 7 kebajikan rohani dan 7 kebajikan jasmani, tidak terikat pada dosa apapun juga, dan menerima Ekaristi.
Pada masa prapaskah tahun 2016 ini, secara khusus diadakan pelayanan penitensi selama 24 jam. Paus Fransiskus juga telah menunjuk Imam-imam yang secara khusus memenuhi kualifikasi dan berpengalaman (disebut “Para Misionaris Kerahiman”) melayani pengampunan atas, bahkan, dosa-dosa yang sangat berat.
Termasuk kasus-kasus khusus yang umumnya merupakan wewenang seorang Uskup dan Lembaga Penitensial Apostolik dari Takhta Suci. Pada Februari 2016, Paus Fransiskus menunjuk dan mengundang sejumlah imam dari seluruh dunia untuk menjadi Misionaris Kerahiman.Keuskupan Denpasar.
Tentu saja ini membanggakan, karena salah satu imamnya yakni RD. Herman YosephBabey (Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar), dipilih oleh Paus untuk menjadi salah satu dari Misionaris Kerahiman Allah.
Dari Indonesia hanya 5 imam yang dipilih.Masa jabatan pelayanan Misionaris Kerahiman ini akan berakhir seiring berakhirnya Yubileum Suci Luar Biasa pada 20 November 2016. Salah satu kewenangan istimewa dari Misionaris Kerahiman Allah yakni diizinkan untuk memberikan absolusi bagi pelaku dosa berat seperti aborsi, pembunuhan.
Penutupan TahunYubilem LuarBiasa tersebut akan dilaksanakan dengan Perayaan Ekaristi Meriah yang akan dipimpin Pimpinan Gereja Lokal Keuskupan Denpasar pada hari sama di Gereja Roh Kudus Katedral.
Tahbisan Imam Katolik
Penutupan Tahun Yubileum Luar Biasa di Keuskupan Denpasar ini menjadi lebih istimewa lagi karena dalam perayaan itu akan dimahkotai dengan tahbisan seorang imam Katolik, atas nama Ronny Alfridus Bere Lelo.
Tahbisan imam merupakan upacara penobatan berupa penumpangan tangan (pengurapanataupemberkatan) seorang pria Katolik menjadi Imam oleh Uskup yang dilaksanakan dalam Misa atau perayaan Ekaristi. Biasanya perayaan ini akan diikuti oleh imam-imam Katolik, biarawan-biarwati, umat Katolik maupun undangan lainnya.
Selain mendapat pengurapan Uskup, seorang calon imam pada upacara tahbisan itu akan menegaskan janji baktinya yang disebut dengan tiga janjii mamat yakni: JanjiKemiskinan (HidupSederhana), Janji Ketaatan (Taat pada Uskup atau PimpinanGerejaLokal) dan Janji Kemurnian (Hidupselibat atau tidak menikah seumurhidup). (rhm)