![]() |
Wisata selfie dengan latar belakang pemandangan yang indah di Hutan Wanagiri Buleleng |
BULELENG – Wakil rakyat meminta keberadaan objek wisata Foto Selfie di kawasan Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng Bali tetap dipertahankan meskipun menuai pro dan kontra di masyarakat.
BKSDA menilai keberadaan Foto Selfie itu, merusak kawasan hutan. Sementara, keberadaan foto selfie yang dibuat warga, sebagai ajang mempromosikan keindahan alam sekaligus Danau Buyan dan Tamblingan, yang terlihat indah sebagai latar belakangnya.
Polemik inipun, menjadi perbincangan hangat di publik Buleleng. Padahal, Buleleng sangat kental dengan konsep “Wisata Alam”. Masyarakat setempat mampu menyulap daerahnya menjadi daerah tujuan wisata yang terkenal selama tiga tahun belakangan ini.
Kelian Adat Wanagiri, Dewa Made Merta mengatakan, menjamurnya Wisata Foto Selfi di kawasan hutan lindung Desa Wanagiri dilakukan swadaya oleh masyarakat, untuk melestarikan dan menjaga hutan.
Wisata selfie itu dibangun atas keinginan warga sebagai lapangan pekerjaan. Keinginan itu sudah sempat dikordinasikan ke BKSDA untuk memohon memberikan kebijakan.
Masyarakat menuntut, obyek itu diperjuangkan dan keberatan jika dibongkar karena warga akan kehilangan mata pencaharian. Untuk itu, masalah tersebut akan dibahas dalam paruman dengan mengundang BKSDA.
“Memang secara aturan kami melanggar, tapi mestinya dari awal diawasi agar tidak membangun. Kalau benar, BKSDA akan membongkar, silahkan bongkar sendiri, jangan melibatkan masyarakat,” ujar Dewa Merta, Minggu (16/7/2017).
Pihaknya berharap, pemerintah membantu menyelesaikan polemik ini. Sehingga, objek wisata Foto Selfi di Wanagiri, bisa diterima. Sebab, ini akan menjadi pendapatan Desa dan akan berdampak pada peningkatan PAD Buleleng.
“Kenapa baru banyak pengunjung, dimasalahkan. Sekarang, masyarakat ingin memperjuangkan tempat ini,” jelas Dewa Merta.
![]() |
Masyarakat mulai banyak memanfaatkan obyek wisata foto selfie di hutan Wanagiri Buleleng |
Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Buleleng, Nyoman Tirtawan menegaskan, objek tersebut bisa dipertahankan asalkan mampu membangun Desa dan Buleleng dari sisi perekonomian.
Politisi NasDem asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan ini meminta agar masyarakat diberikan ruang untuk berinovasi. Jika mereka merusak hutan lindung, barulah BKSDA bertindak.
“Ini kan mereka juga ikut memelihara. Jadi, ini bisa menjadi pendapatan warga setempat, Desa, dan Kabupaten. Dengan ramai dikunjungi, maka restoran disana ramai, ada pemasukan ke daerah.
Sekarang, tinggal bagaimana Pemerintah dan Desa bisa berkoordinasi,” ujar Tirtawan.
Menurut dia secara otomatis keberadaan objek foto selfie itu akan mempromosikan keberadaan danau kembar yang selama ini menjadi kebanggan Buleleng sekaligus promosi wisata hutan Lindung di Desa Wanagiri.
Hanya saja, keberadaan Danau Buyan dan Tamblingan, masih kalah jauh dengan Danau Beratan, Tabanan, yang lokasinya berdekatan.
Kondisi ini tidak terlepas dari akses menuju ke Danau Buyan dan Tamblingan yang masuk jauh ke dalam. Untuk itu, Tirtawan menyarankan, agar dibuatkan akses jalan menuju ke danau kembar.
Dia melihat, selama ini tidak ada yang mengarahkan menuju ke danau kembar itu. Jika dibuatkan akses jalan, seperti jalan melingkar arahkan kesana, sebelum ke Gitgit, pasti ramai.
“Saya sudah konsepkan. Dengan akses jalan melingkar itu, buat seperti rest area ada parkir, tempat makan dan wisata lainnya, semua perekonomian akan hidup, warga akan ada pekerjaan, Pemkab akan ada pemasukan,” ungkapnya.
Selama ini, keberadaan Danau Kembar jauh lebih indah ketimbang Danau Beratan. Pasalnya, keberadaan Danau Kembar itu dikelilingi Hutan Lindung yang masih asri dan indah.
Sehingga, ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Untuk memuluskan program ini, Tirtawan pun berjanji, akan membahas lebih lanjut hal ini di tingkat Provinsi.
“Ini terlepas dari saya kontra dengan Pemimpin di Buleleng ya, seperti banyak yang mengetahui. Tapi, ini demi bisa membangun Buleleng, melalui wisata.
Saya mendukung ini, bahkan saya selaku Dewan Provinsi dari Buleleng, akan siap memperjuangkan ini dan saya akan bahas ini di Provinsi, bila perlu saya akan bicara langsung dengan pak Gubernur nanti,” imbuhnya. (rhm)