Untungkan Importir, Dewan Bali Tolak Impor Daging Sapi

14 Agustus 2015, 06:40 WIB

daging%2Bsapi%2Bok

Kabarnusa.com – Kalangan DPRD Bali menolak pemerintah yang akan mengimpor 50.000 sapi dari Australia untuk mengatasi kelangkaan dan harga daging sapi yang melambung tinggi karena hal itu akan menguntungkan importir, industri besar dan masyarakat kelas menengah ke atas, tapi merugikan jutaan peternak sapi.

Hal itu ditegaskan Wakil ketua DPRD Bali Dr. I Nyoman Sugawa Korry menanggapi rencana impor daging sapi.

Dia mengatakan, kenaikan harga daging sapi tak berpengaruh negatif terhadap masyarakat kecil, karena mereka justru mengalihkan kebutuhan daging sapi ke daging ayam, ikan, dll.

“Yang artinya meningkatkan permintaan terhadap konsumsi daging ayam, ikan, dan lainnya. Itu positif untuk pemberdayaan ekonomi rakyat,” ujar Sugawa Korry di Denpasar, Kamis (13/8/2015).

Jika impor daging sapi dibuka justru akan menguntungkan importir, industri besar dan masyarakat kelas menengah ke atas, tapi merugikan jutaan peternak sapi.

Menurut dia, biarkan keseimbangan pasar (harga daging sapi) dibentuk oleh kekuatan produksi dalam negeri.

“Hentikan impor daging sapi. Biarkan keseimbangan (equilibrium) harga daging sapi dibentuk oleh peningkatan produksi dalam negeri (dipasok oleh peternak sapi dalam negeri), bukan membuka keran impor,” tegasnya.

Ketua DPD II partai Golkar kabupaten Buleleng itu mengatakan, jika pemerintah mengeluarkan kebijakan mengimpor daging sapi untuk mengatasi kenaikan harga, itu merupakan kebijakan yang sangat keliru.

“Kenaikan harga daging sapi justru berpengaruh positif terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat melalui peningkatan kesejahteraan peternak di pedesaan,” tandasnya.

Mestinya pemerintah menjawab (mengatasi kenaikan harga daging sapi) bukan dengan buka keran impor tetapi dengan kebijakan mendorong peningkatan produkdi sapi di dalam negeri melalui produksi peternak di pedesaan. (kto)

Artikel Lainnya

Terkini