Upaya Pemusnahan Mortir 400 Kg di Sleman Ditunda, 22 KK Dievakuasi

Tim Jibom dari Satuan Brimob Polda DIY menunda proses pemusnahan (disposal) terhadap mortir seberat lebih dari 400 kilogram di Sleman.

11 Agustus 2025, 20:38 WIB

Sleman – Tim penjinak bom (Jibom) dari Satuan Brimob Polda DIY menunda proses pemusnahan (disposal) terhadap mortir seberat lebih dari 400 kilogram yang ditemukan di Sleman.

Penundaan ini dilakukan setelah empat kali percobaan disposal gagal meledakkan mortir, dan prosesnya akan dilanjutkan besok pagi.

Mortir dengan panjang lebih dari satu meter ini pertama kali ditemukan di halaman rumah warga di Padukuhan Tanjung, Umbulmartani, Ngemplak.

Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, menjelaskan bahwa tim Jibom telah melakukan empat kali disposal, namun mortir tersebut belum meledak/dok.oliviarianjani

Proses disposal kemudian dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, yaitu di Padukuhan Besalen, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

Lokasi ini dipilih karena berada di bawah bukit dengan kedalaman sekitar 30 meter, jauh dari permukiman warga.

Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, menjelaskan bahwa tim Jibom telah melakukan empat kali disposal, namun mortir tersebut belum meledak.

“Karena sudah gelap dan malam, kita tunda dan akan dilanjutkan besok pagi sekitar jam 8,” ujar Edy.

Proses disposal lanjutan direncanakan pada Selasa, 12 Agustus 2025, pukul 08.00 WIB. Pihak kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas dan pengamanan tambahan di sekitar lokasi.

Masyarakat diimbau untuk tidak berada dalam radius 500 meter hingga 1 kilometer dari titik disposal demi keselamatan.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat, besok rencana akan dilakukan disposal kembali.

“Mohon untuk sementara tidak berada di sekitar lokasi,” tegas Edy.
Menurut Edy, kegagalan disposal sebelumnya disebabkan oleh kekuatan peledak yang tidak mampu memicu ledakan.

Tim Jibom akan menambah kekuatan disposal pada upaya berikutnya untuk memastikan mortir bisa diledakkan dengan aman.

Untuk memastikan keselamatan warga, sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) dari dua padukuhan telah dievakuasi.

Sebanyak 7 KK dari Kalurahan Glagaharjo dan 14 KK dari wilayah Wukirsari ditempatkan sementara di kantor kelurahan dan barak yang disiapkan pemerintah. Logistik seperti dapur umum juga disediakan oleh Dinas Sosial.

Meskipun warga sudah diizinkan kembali ke rumah, area di sekitar lokasi disposal tetap dijaga ketat oleh polisi dan tidak boleh dimasuki siapa pun hingga proses disposal selesai.

Mortir yang diperkirakan merupakan bom pesawat sisa masa Agresi Militer Belanda II ini memiliki berat lebih dari 400 kilogram. ***

Berita Lainnya

Terkini