Wayan Sudiana menuturkan, saat ini di lingkungan DTW Tanah Lot sedang dilakukan penataan. Di lokasi Pura Tanah Lot misalnya sekarang pengempon Pura Luhur Tanah Lot mulai menggarap tahap awal pemugaran dan renovasi di area wisata ini.
Pekerjaan awal meliputi penyiapan bahan dan persiapan perbaikan penyengker atau tembok pembatas pura dan piyasan, yang merupakan bagian penting dari struktur pura Tanah Lot. Perbaikan ini sejalan dengan wacana awal yakni “Karya Agung” yang akan dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2025 mendatang.
Pihaknya berupaya menjaga sinergi dengan Pengempon Pura Luhur Tanah Lot. Oleh karena itu, kami mendukung Program Renovasi ini terutama untuk menjaga estetika dan nilai budaya yang dimiliki oleh DTW Tanah Lot.
Bali United Harus Akui Keunggulan Arema FC, Skor 1-2
“Kami juga memastikan bahwa proses renovasi ini tidak mengganggu kenyamanan para wisatawan.” ujarnya.
Disebutkan, perbaikan sarana, prasarana dan fasilitas terus dilakukan yang ada yang semata-mata dilakukan untuk meninglkatkan pelayanan dan kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke DTW Tanah Lot.
Hal ini dilakukan selain sebagai kompensasi adanya kenaikan harga tiket yang dilakukan pada awal Januari lalu, juga setelah adanya kebijakan baru dari Pemerintah Provinsi Bali sejak 14 Februari 2024 lalu yang mengadakan pungutan Rp 150 ribu kepada setia wisatawan manca negara yang mengunjungi Bali.
Baca juga :Kejuaraan Karate Antar Pelajar, Bupati Sanjaya Dukung Prestasi Generasi Emas Bersinar
Dengan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan kenyamanan wisatawan tersebut Wayan Sudiana berharap tren positif kunjungan wisatawan ke DTW Tanah akan terus berlanjut dan mendorong para wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjaga kebersihan lingkungan selama berkunjung.
“Dengan langkah-langkah ini, DTW Tanah Lot dan destinasi wisata Bali lainnya diharapkan dapat terus menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan dan budaya Bali,”pungkasnya.***