Dandim 1626/Bangli Letkol Inf Himawan Teddy Laksono bersama Serka Dewa Gede Astawa |
Denpasar – Tak berselang lama setelah menyelesaikan lari sejauh 374 kilometer keliling Pulau Bali, anggota Kodim 1626/Bangli berhasil menuntaskan kejuaraan BNI-ITB Ultra Marathon 200 kilometer di Bandung, Jawa Barat.
Meski tidak menyabet juara pertama dan menduduki peringkat kelima namun Babinsa Kintamani, Bangli ini merasa puas karena mendapat tantangan baru apalagi diikuti ribuan pelari di medan yang cukup berat.
Dandim 1626/Bangli Letkol Inf Himawan Teddy Laksono menyambut langsung kedatangan Astawa saat tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa 15 Oktober 2019 malam.
Turut menyambut, istri R Causa Prima Rista dan putra kedua I Dewa Made Wisnu Wiradarma.
Dalam kesempatan itu, Dandim Teddy menyatakan rasa bangga atas semangat anak buahnya itu, untuk membawa nama institusi TNI dan masyarakat Bali dalam kejuaraan nasional yang berlangsung 11-13 Oktober 2019.
“Kita semua merasakan bahagia, Serka Astawa telah menyelesaikan event BNI-ITB Maraton 200 km,” ujar Dandim Teddy. Karena itu, pihaknya berharap Astawa dapat terus memberikan prestasi kepada TNI dan masyarakat Bali.
Pada bagian lain, Dandim menegaskan komitmen untuk mendukung masyarakat Bali lainnya yang memiliki potensi di berbagai bidang seperti Serka Astawa yang berkemampuan di lari maupun prajurit lainnya.
“Tugas saya bertanggungjawab, memberikan support, dukungan agar berprestasi sehingga bisa memberikan nama baik bagi TNI dan masyarakat Bali,” tandas alumnus Akmil 2000 itu.
Khusus di jajarannya, banyak juga prajurit memiliki potensi lainnya seperti atlet taekwondo, karate, juga mendapat dukungan sama. Saat mereka para atlet ini bertanding membela institusi, harus mengikuti training cantre, maka secara organisasi.
Organisasi itu sudah mengatur ketika ada satu orang tidak bisa menjalankan tugas, maka ada pengganti yang melaksanakan tugasnya sehingga kondusivitas wilayah tetap terjaga.
Serka Astawa menyampaikan terima kasih atas dukungan Dandim Teddy yang selalu mendukungnya.
Demikian juga dukungan dari komunitas dan masyarakat lainnya sehingga bisa menyelesaikan lari sejak Run for Bali dalam menyambut HUT TNI ke-74 sampai lari terakhir yang diikuti di ITB Ultra Maraton 200 km.
Diakuinya, tantangan dihadapi dalam kejuaraan menempuh jarak Jakarta-Bandung tersebut cukup berat mulai panas dan cuaca esktrem saat peralihan dari malam ke siang masuk di daerah dengan ketinggian 3000 mdpl.
“Butuh fisik dan mental perjuangan yang gigih, pemikiran yang jernih, seihngga bisa menyelesaikan lintasan 200 km, dengan selamat,” tutur Secaba Angkatan Tahun 2000 ini.
Diakuinya, pengalaman lari Run for Bali yang menempuh jarak ratusan kilometer itu menjadi modal utamanya sehingga bisa menyelesaikan lomba dengan baik. (rhm)