Usung Keranda Ribuan Pedagang Geruduk DPRD DIY, Teriakan’ PKL Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

PKL Teras Malioboro 2 memprotes tidak dilibatkannya mereka dalam rencana relokasi jilid II

5 Juli 2024, 18:13 WIB

Supriyati salah satu PKL mengatakan, dirinya bersama PKL lain sebetulnya sudah menerbitkan surat kepada Pemda DIY (DPRD DIY) sekitar 50 hari lalu namun baru diurus setelah pihaknya melayangkan rilis aksi hari ini.

Sejak kemarin sebenarnya lebih dari 50 hari pedagang sudah mengajukan surat dikarenakan sudah ada rencana jika tahun depan kita akan dipindah.

“Padahal kita baru berusaha beradaptasi di TM 2 ini,”, tukas Supriyati yang juga koordinator paguyuban PKL Tridharma kepada wartawan di sela aksi.

Tiga Tokoh Ini Didoakan Banteng Jogja saat Ziarah Ke Blitar, Siapa Saja?

Pihaknya menyayangkan OPD terkait justru melakukan sosialisasi terhadap relokasi jilid 2 itu tanpa sepengetahuan para pedagang TM2.

Dia mempertanyakan, siapa perwakilan pedagang yang dilibatkan dalam DED. Padahal pihaknya beranggotakan sekitar 900-an sama sekali tidak ada yang dilibatkan.

Di tengah problem, bagaimana caranya bisa bertahan hidup namun tiba-tiba langsung ada sosialisasi hendak dipindah tahun depan. Ttupun sosialisasinya secara diam-diam alias dari paguyuban Tridharma sendiri malah tidak dilibatkan.

Etihad Airways Buka Rute Abu Dhabi-Bali, Pakai Armada Canggih Boeing 787-9 Dreamliner

“Jadi intinya kita ingin adanya relokasi yang partisipatif dan transparan,” sesalnya.

Diketahui, rencana pembebasan lahan TM 2 itu (relokasi) rencananya akan dialihkan ke dua tempat yakni di belakang Ramayana Ketandan sebanyak 700 orang dan di samping Teras Malioboro 1 sebanyak 300 orang.

Pada tahapan pengerjaan Rancang Bangun Rinci atau Detail Engineering Design (DED) TM 2 itu untuk pembebasan lahannya menghabiskan sekitar Rp 40 miliar.

Survei BI Bali Ungkap Kinerja Penjualan Eceran Mei 2024 Terus Bertumbuh

Dalih relokasi TM2 dikarenakan lahan TM2 yang sekarang akan dibangun Jogja Planning Galery (JPG). Selain lahan TM2, JPG juga akan memakan lahan gedung DPRD DIY.

“Yang jelas kita menolak dengan adanya dua tempat tersebut, kalau buat bangun JPG kenapa kok kita malah dihilangkan disembunyikan?,” ucapnya bertanya.

Penolakan relokasi tersebut juga disuarakan karena omset para pedagang sama sekali belum alami kenaikan sejak relokasi jilid 1. Bahkan, sampai sekarang omsetnya turun sangat anjlok.

Imigrasi Tangkapi 103 WNA di Bali, Salahgunakan Izin Tinggal dan Lakukan Kejahatan Cyber

Pedagang mengaku pernah sekitar 14 Hari daganganya tidak laku. Terkadang dapat jualan saat liburan namun hasilnya pas-pasan.

“Kalau untung pun enggak seberapa tapi saya tetap bawa pulang uang itu untuk uang saku anak-anak sekolah saya,” ucapnya. ***

Berita Lainnya

Terkini