”Alhamdullillah, senang sekali target untuk kembali double winner di Mandalika terpenuhi,” ucap Veda Ega Pratama .
Kemenangan ini sangat penting bagi Veda Ega Pratama ini, agar jumlah poin klasemen kejuaraan semakin lebar.
Dirinya mempersembahkan kemenangan ini untuk Astra Honda, kemudian keluarga yang selalu mendukung, dan seluruh pecinta balap Indonesia.’
Cetak Sejarah Indonesa Raya Berkumandang Dua Kali di ATC Motegi, Pebalap Veda Ega Pratama Borong Podium Tertinggi
Sementara, pebalap binaan AHM lainnya juga tampil cukup baik di IATC Mandalika. Reykat Yusuf Fadilah, pada balapan pertama mampu finish ke-6.
Hanya saja, dirinya kehilangan kendali pada balapan kedua dan mengakhiri balapan yang baru berjalan beberapa putaran. Sedangkan Chessy Meilandri yang pada balapan pertama finish-ke-10, di balapan kedua harus puas merengkuh pos ke-13.
Pengalaman berharga juga didapatkan dua pebalap wildcard yang juga binaan AHM, didatangkan dari kejuaraan Thailand Talent Cup (TTC), yakni Decksa Almer Alfarezel serta Muhamad Kiandra Ramadhipa.
Dua Komunitas Honda Bali Dapat Golden Tiket Untuk Trip GP Mandalika
Sukses terbaik mereka adalah finish ke-8 dan ke-11 pada pada balapan pertama, Sabtu (14/10). Pengalaman balap di IATC akan menjadi pelajaran berharga untuk mereka di masa depan.
Diketahui, IATC menjadi salah satu ajang pijakan bagi para pebalap untuk berkesempatan naik kelas ke kejuaraan dunia. Beberapa pebalap alumni IATC yang kini berlaga di Moto3 dan Moto2 World Championship antara lain Mario Suryo Aji, Kaito Toba, Ayumu Sasaki, Somkiat Chantra, Deniz Oncu, hingga Taiyo Furusato.
Para pebalap Indonesia lainnya lulusan IATC yaitu Andi Farid Izdihar juga pernah menjajal kejuaraan dunia Moto3 dan Moto2 World Championship.
21 Tahun Bom Bali, BNPT MInta Masyarakat Waspadai Serangan Ideologi Kekerasan Mengatasnamakan Agama
Kemampuan pebalap binaan AHM tak pernah diragukan lagi. Selain terbukti pada IATC, debut Fadilah Arbi Aditama pada Moto3 World Championship GP Mandalika yang bergabung dengan Honda Team Asia juga mampu tampil kompetitif di antara pebalap Moto3 lainnya yang telah balapan sejak awal musim balap.
Fadilah Arbi Aditama mampu menembus kualifikasi kedua (Q2) dan mengamankan posisi start ke-15.
Ketika balapan, Fadilah Arbi Aditama konsisten mempertahankan pace, bahkan mencatatkan watu tercepat pada lap ke-4. Hingga setengah balapan, Arbi mampu mencapai posisi terbaik ke-12, sebelum akhirnya mengakhiri balapan di posisi ke-17.
Edukasi Pungut dan Pilah Sampah TP PKK Bali Sasar Ratusan Anak TK
Pada balapan Moto3 World Championship, Fadilah Arbi Aditama menemani pebalap kebanggaan Indonesia lulusan Astra Honda Racing School lainnya, Mario Suryo Aji yang menjadi pebalap reguler selama satu musim.
”Ini adalah pengalaman pertama saya balap di kejuaraan dunia Moto3, dan saya menikmatinya,” ucap Fadilah Arbi Aditama.
Dirinya tidak begitu baik saat start, karena melepas kopling terlalu lama. Tapi berusaha menjaga pace, melewati pebalap satu persatu. Namun saya melakukan kesalahan saat ingin menduhului pebalap di depannya.
Sekda Dewa Indra Pastikan Kesiapan Bali Tempat Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023
“Balapan kejuaran dunia ini menjadi kesempatan emas bagi saya untuk mengambil pelajaran banyak dan meningkatkan kemampuan,” kata Fadilah Arbi Aditama.
Atas hasil baik secara keseluruhan pada ajang ini, General Manager Marketing Planning & Analysis AHM, Andy Wijaya, mengatakan para pebalap Indonesia binaannya berkesempatan menunjukkan performa terbaik di depan publik sendiri pada gelaran balap di Mandalika.
Dikatakan, ajang ini juga menjadi tolok ukur kemampuan dan mental para pebalap binaan untuk dapat terus memperbaiki skill mereka ke depannya.
Pertamuda Workshop Series 3 di ITS Surabaya Dorong Pertumbuhan Startup Muda
Menurutnya, Veda menunjukkan kapasitasnya sebagai pebalap masa depan yang membanggakan. Demikian juga, Arbi sebagai pebalap wildcard di kejuaraan dunia Moto3 juga menunjukkan kemampuan terbaik.
“Kami akan terus mengawal para pebalap binaan kami, untuk meraih mimpi, sekaligus menjadi bagian dari kebanggan Negeri ini,” ujar Andy Wijaya. ***