Virus Zika Belum Jelas Teridentifikasi di Indonesia

3 Februari 2016, 06:17 WIB

Kabarnusa.com
Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap virus ini. Virus Zika yang
menyerang masyarakat Amerika Latin belum jelas identifikasinya di
Indonesia.

Menurut Ketua Departemen Mikrobiologi, Fakultas
Kedokteran UGM, dr. Tri Wibawa, Ph.D, perlu dikaji dulu apakah virus
Zika yang ada di Indonesia sama atau tidak dengan virus yang ada di
Amerika Latin.

“Selain itu, perlu dikonfirmasi lagi apakah
kejadian mikrosefalus di Kolombia memang disebabkan oleh virus Zika
ini,” paparnya, Selasa (2/2/2016).

virus Zika yang ditemukan di Indonesia bisa saja berbeda dengan yang ada di Amerika Latin.
Karenanya,
masyarakat tidak perlu khawatir terhadap virus ini. Manifestasi klinis
akibat serangan virus Zika juga tidak separah demam berdarah yang bisa
mengakibatkan kematian.

Dari laporan terdahulu serangan virus ini
tidak menyebabkan kematian. Gejalanya ditandai dengan demam, sakit
kepala, nyeri persendian, terkadang disertai dengan muncul ruam-ruam
merah dan peradangan pada mata.

“Saat ini, di Indonesia yang berbahaya adalah serangan demam berdarah,” jelasnya dikutip dalam lamam ugm.ac.id.

Kendati
begitu, Tri Wibawa mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai
keberadaan virus ini. Pasalnya, Indonesia merupakan negara yang
berpotensi terhadap serangan virus tersebut.

“Virus Zika dibawa
nyamuk Aides aegypti yang banyak berkembang di wilayah tropis, termasuk
Indonesia sehingga kita juga perlu waspada,” sambungnya.

Karenanya,
masyarakat diminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Salah
satunya dengan melakukan gerakan 3M untuk pemberantasan sarang nyamuk.

Hindari
vektornya, yaitu nyamuk Aides aegypti agar tidak berkembang dalam
jumlah banyak dan menyebabkan kerugian pada masyarakat. Pencegahan bisa
dilakukan seperti pada kasus DBD.

Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir dunia diresahkan dengan adanya penyebaran virus Zika di Amerika Latin.

Serangan virus ini dilaporkan dapat menimbulkan kecacatan otak (mikrosefalus) pada janin apabila menginfeksi ibu hamil.

Viruz Zika telah ditemukan di Indonesia pada tahun 2015 lalu.

Lembaga
Biologi Molekuler Eijkman pertama kali menemukan viruz Zika di Jambi.
Dari 103 sampel darah pasien ditemukan 1 sampel yang positif terinfeksi
virus Zika. (ari)

Berita Lainnya

Terkini