Wabup Kembang Undang Investor Kembangkan Pariwisata Jembrana

18 Januari 2017, 22:13 WIB

JEMBRANA – Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan mengundang kalangan investor untuk berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di kabupaten berjuluk bumi mekepung itu. Kembang menyampaikan itu saat didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Nengah Alit, Selasa (17/1/2017) malam tatap muka dalam serasehan dengan pelaku pariwisata.

Mengawali sarasehan, Kembang banyak menggambarkan upaya dan terobosan Pemkab Jembrana yang dilakukan tahun 2017 khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kepariwisataan. Dikatakannya saat ini dan kedepan, pihaknya tidak ingin Kabupaten Jembrana hanya dilewati begitu saja. Banyak destinasi yang saat ini sedang dibangun  maupun yang akan dikerjakan.

“Namun kami juga sangat membutuhkan para pelaku  pariwisata yang secara langsung bersentuhan dan berkecimpung langsung dengan industri pariwisata  ini untuk kami ajak bersama-sama membangun kepariwisataan jembrana ini sehingga nanti Jembrana akam mampu bersaing dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Pelaku  pariwisata lokal Jembrana yang tinggal di berbagai daerah, baik itu lokal Jembrana maupun luar Jembrana turut diundang berdiskusi tentang pariwisata Jembrana oleh Kembang.

Para pelaku Pariwisata  mengungkapkan beragam saran termasuk usulan kepada Pemkab Jembrana, seperti yang diungkapkan I Made Hasil, pelaku industri pariwisata  asal desa Manggissari kecamatan Pekutatan yang saat ini tinggal di Denpasar.

Menurut Hasilm obyek wisata potensial untuk dikembangkan di Jembrana saat ini cukup banyak dan tidak kalah dengan daerah lain. Hanya saja, kesemuanya itu masih perlu penanganan dan perhatian serta dipoles lagi agar bisa lebih baik.

Secara alamiah obyek itu sudah cukup bagus dan berani bersaing, hanya perlu ditata lebih jauh serta mendapat dukungan semua pihak. Selain Made Hasil, pelaku pariwisata, Hendra Winata yang tinggal di Denpasar juga mengaku optimis.

Pasalnya, potensi yang dimiliki Kabupaten Jembrana sangat mendukung. Potensi Jembrana menurutnya  yang bergelut di Pariwisata sangat layak untuk dijual. Namun, untuk menjualnya itu memerlukan proses dan itu tidak gampang.

Beberapa destinasi yang telah layak seperti pantai Medewi dan kawasan Bali Barat. “Di Medewi sendiri kami kira bisa dibuatkan semacam festival surfing. Itu sebenarnya telah  ditunggu-tunggu oleh komunitas surving tingkat internasional,” ujarnya.

Selain itu, saat sarasehan itu juga banyak lagi masukan diungkapkan seperti, keberadaan desa wisata terutama desa yang menyimpan potensi wisata religi di desa Blimbingsari kecamatan kecamatan Melaya, termasuk usulan perlunya ada informasi budaya di setiap objek yang menjadi sasaran. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini