Denpasar – Para bupati dan wali kota diminta melibatkan peran asosiasi-asosiasi sebelum menerbitkan izin pembangunan industri perhotelan di Provinsi Bali.
Wakil Gubernur Provinsi Bali, Prof. Dr. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, mengingatkan hal itu saat berbicara dalam saat “Silaturahim Industri Perbankan dan Outlook Ekonomi Bali 2022” yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di Kebon Vintage, Denpasar, pada Selasa, 11 Januari lalu.
Ia menyampaikan, Bali perlu meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, daya tahan terhadap tekanan ekonomi, serta meningkatkan daya saing.
Pariwisata Terpuruk, Indeks Pembangunan Manusia Bali Berstatus Tinggi
Dari sisi daya tahan terhadap tekanan ekonomi, Bali perlu melakukan diversifikasi sektor ekonomi dengan tidak hanya bertumpu pada industri pariwisata saja. Sementara untuk meningkatkan daya saing, Bali perlu membangun sustainable tourism.
“Para Walikota dan Bupati di Bali perlu melibatkan asosiasi dalam mengeluarkan izin pembangunan hotel guna menyeimbangkan jumlah supply dan demand,” tegas mantan Bupati Gianyar ini.
Pada bagian lain, pihaknya mengingatkan pelaku usaha saat ini tengah terjebak pinjaman-pinjaman yang irasional. Oleh karenanya, dukungan perbankan melalui kemudahan pembiayaan dan restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha di Bali sangat diperlukan.
Bupati Suwirta: Hutan Mangrove Cocok Dikembangkan untuk Pariwisata