Wagub Bali Minta Fokus Penanganan Wilayah Berisiko Tinggi Stunting

Wagub Cok Ace juga meminta penanganan stunting di Bali bisa terus dilakukan dengan bersinergi dengan lintas terkait, seperti Dinas PMD DukCapil, Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK dengan memprioritaskan wilayah yang mempunyai risiko stunting tinggi.

27 Januari 2022, 05:07 WIB

Denpasar– Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta fokus dalam penanganan stunting di Bali, perlu dilakukan mapping atau pemetaan penyebab terbanyak kasus stunting.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat bertemu dengan tim dari BKKBN Provinsi Bali yang dipimpin oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih bertempat di ruang tamu Wakil Gubernur Bali, kantor Gubernur Bali, Denpasar, pada Rabu (26/1/2022).

“Dari penjelasan Ibu tadi penyebab stunting bisa dimulai dari saat menjadi calon ibu hingga saat anak lahir yang tentu berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Untuk itu kita cari penyebab utama di mana sehingga kita bisa cari solusi,” bebernya dalam kesempatan audiens yang turut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Adat, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina, serta Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Anak Agung Sagung Mas Dwipayani, M.Kes.

Ngaben Massal Desa Adat Marga, Wagub Bali Apresiasi Warga Patuhi Prokes

Wagub Cok Ace juga meminta penanganan stunting di Bali bisa terus dilakukan dengan bersinergi dengan lintas terkait, seperti Dinas PMD DukCapil, Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK dengan memprioritaskan wilayah yang mempunyai risiko stunting tinggi.

Tak lupa, tokoh Puri Ubud ini juga mengapresiasi Langkah BKKBN Provinsi Bali yang mulai sosialisasi pencegahan stunting dari tingkat Yowana atau muda mudi.

Menurutnya idealnya anak muda yang hendak menikah sudah bisa cek kesehatan sebelum menikah.

BKKBN: Angka Stunting Rendah, Pengendalian Penduduk di Bali Ideal

Berita Lainnya

Terkini