Denpasar – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menegaskan target Provinsi Bali untuk menurunkan prevalensi stunting hingga tahun 2024 sebesar 6,15%.
Diketahui, stunting sebagai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar
Bukan semata mata karena ukuran fisik pendek tapi lebih kepada konsep bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak.
Wagub Bali Minta Fokus Penanganan Wilayah Berisiko Tinggi Stunting
Berbagai hambatan kegiatan dilapangan seperti belum optimalnya koordinasi penyelenggaran intervensi gizi spesifik maupaun intervensi gizi sensitive di semua tingkatan hendaknya mampu diminimalisir melalui koordinasi integrasi dan konvergensi.
“Dalam mencapai tujuan yang dimaksud, BKKBN memerlukan dukungan, koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kebijakan serta stakeholder dan mitra kerja lainnya,” tegas Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat membuka acara Kegiatan Rapat Koordinasi Tekhnis Kemitraan Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Bali, bertempat di Kantor BKKBN Provinsi Bali, Denpasar Selasa (29/3/2022).
Wagub Cok Ace yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting di Provinsi Bali, mengatakan melalui Rakornis Kemitraan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum refleksi sekaligus mampu konsisten menurunkan prevalensi stunting dari 14,4% pada tahun 2019 menjadi 10,9% pada tahun 2021.
BKKBN: Angka Stunting Rendah, Pengendalian Penduduk di Bali Ideal
“Terlebih target stunting pada tahun 2024 Provinsi Bali sebesar 6,15%,” ungkapnya.
Strategi pelaksanaan program Bangga Kencana Tahun 2022 harus disusun dan dikembangkan dalam bentuk operasional nyata serta memiliki output terukur.
Seperti rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting (RAN PASTI), dengan menajamkan intervensi dari hulu melalui prioritas mencegah lahirnya anak stunting, operasional tim pendamping keluarga (TPK) serta target kinerja lainnya.
Roadshow Sasar Ibu Hamil, Putri Koster Edukasi Cegah Stunting
Ia mengingatkan, Pemerintah Provinsi Bali dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali memiliki lima program prioritas yaitu (1) Pangan, Sandang dan Papan, (2) Kesehatan, (3) Pendidikan, (4) Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya, (5) Pariwisata.
Kelima program prioritas ini diintegrasikan di seluruh Bali termasuk program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dilaksanakan jajaran Perwakilan BKKBN Bali.
“Terbentuknya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa, untuk itu bersama-sama diwujudkan sehingga angka stunting bisa ditekan secara maksimal”, pungkas Wagub Cok Ace. ***