Seperti yang ditekankan Wagub Cok Ace mengenai penanganan Covid-19 yang harus dimaksimalkan khususnya untuk vaksinasi booster, pengendalin stunting, TBC, rabies dan pengendalian tembakau, maka peran kesmas sangat diharapkan.
Dengan isu kesehatan yang perlu mendapat perhatian serius Bali sebagai daerah destinasi wisata dunia maka diharapkan lahir adanya kolaborasi antar stakeholder kesehatan, pariwisata hingga pegiat kesmas sehingga kegiatan bisa lebih efektif kedepannya, khususnya yang melibatkan sektor pariwisata.
“PHRI memang menjadi konsern kita, karena kaitannya untuk wujudkan pariwisata yang sehat atau healthy tourism,” tandas Made Kerta Duana.
IAKMI Bali Jadi Rumah Bagi Pegiat Sosial dan Kesehatan
Wagub Bali pada pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, meminta peran IAKMI dan pegiat Kesmas untuk mendukung program kesehatan seperti pengendalian stunting.
“Mari, kita sama-sama sudah bekerja serius, untuk kemajuan Bali, walaupun untuk mencari akarnya agak sulit, latar belakang mereka macam-macam, bukan karena ketidakmampuan pemenuhan gizi, mungkin karena abai atau pra nikahanya belum siap, mari dicari faktor-faktor penyebabnya,” ucap Wagub Cok Ace.
Mantan Bupati Gianyar itu, juga menyoroti penanganan Covid-19 sangat luar biasa telah menguras energi semua pihak dan kerja keras pemeritah, tenaga kekesehatan dan masyarakat lainnya.
IAKMI: Perubahan Gaya Hidup Picu Diabetes
“Bali sangat luar biasa, kalau kita lihat hasil beberapa hari terakhir, zero nol yang meninggal, mudah mudahan terkendali, saya khawatir karena banyak kegiatan keagamaan seperti ngaben, upacara adat dan lainnnya, semoga tidak meningkat” harapnya.
Kata Wagub Cok Ace, pemerintah provinsi telah membuka pintu penerbangan maupun untuk aktivitas masyarakat termasuk pariwisata, mudah-mudahan tidak ada lagi ada lonjakan kasus Covid-19, sebagaimana terjadi di Tiongkok sebagaimana berita yang beredar. ***