“Bagaimanapun Bali merupakan episentrum pariwisata di Indonesia, sehingga bisa dijadikan magnet bagi startup baru,” bebernya.
Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transformasi digital di Bali dan Indonesia khususnya. Diibaratkan, kebiasaan yang mungkin akan terjadi 5 tahun atau 10 tahun ke depan sekarang sudah ada, terutama digitalisasi.
“55% orang Indonesia sudah terpapar digital, dan 45% orang Indonesia sudah terbiasa belanja online. Jadi saya kira angka tersebut merupakan langkah bagus,” imbuhnya.
Gubernur Koster Tegaskan Ekonomi Kreatif dan Digitalisasi Prioritas Pembangunan Bali
Posisi Indonesia untuk start up saat ini adalah di posisi 45 secara global serta posisi 10 se-ASEAN.
“Perkembangannya di Indonesia sangat cepat, jadi saya yakin Indonesia bisa menjadi basis startup dan Bali terutama bisa menjadi salah satu pelopor,” tandasnya.
Chairman Bali Startup I Made Artana, mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah kampanye startup di Bali yang bertujuan untuk mengaktifkan ekosistem startup di Bali.
Percepat Transisi Energi dan Ekonomi Hijau RI, Investor Inggris Investasi USD9,29 Miliar
Banyak pelaku startup muda bermunculan di Bali, namun belum terkumpul dan aktif saja. Sehingga dengan mengakatifkannya bisa membangkitkan startup di Bali.
Kegiatan ini juga diharapkan bisa menghasilkan berbagai rekomendasi yang berisi rencana ke depan dan nantinya akan menjadi rekomendasi dan diserahkan ke pemerintah dan BI. Acara pada hati itu juga menghadirkan Menteri BUMN Erick Tohir serta pengusaha Wishnutama Kusubandio sebagai narasumber. ***