“Harus ada pendekatan khusus dalam penanganan orang kerauhan dan inilah yang perlu didiskusikan oleh mereka yang paham tentang fenomena ini,” tandasnya.
Ia berharap, seminar yang digagas Seminar digagas Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas Mahadewa Indonesia ini mampu menghasilkan rumusan pemikiran tentang kerauhan yang nantinya dituangkan dalam sebuah buku.
“Saya kira ini tema yang sangat menarik. Karena saya yakin setiap fenomena bersumber dari hukum sebab akibat, demikian halnya kerauhan,” ucapnya.
Pukau Ribuan Penonton, Tari Rejang Sandat Ratu Segara Sabet Rekor MURI
Jika kemudian ada yang punya pemikiran lain, menurutnya hal itu merupakan hal yang wajar dan dipersilahkan untuk menempuh hal yang sama yaitu mendiskusikan melalui forum resmi seperti seminar.
Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahadewa Indonesia Dr. Komang Indra Wirawan, menyampaikan fenomena kerauhan sebagai bagian tradisi masyarakat Bali merupakan hal yang patut dilestarikan.
Namun demikian, masih dibutuhkan edukasi agar fenomena kerauhan tak menjadi ajang kontestasi.
Ritual Ngrebong, Warga Bali Kebal Ditusuk Keris
Ida Pedanda Wayahan Wanasari menyebut masih ada kesalahan penafsiran dalam fenomena kerauhan.
Seminar kerauhan ini merupakan puncak dari penyelenggaraan parade seni budaya yang diberi tajuk ‘Hormon FKIP and FTI’ atau Himpunan Organisasi Mahasiswa FKIP dan FTI yang berlangsung selama tiga hari. Tiga narasumber dihadirkan, Dekan FKIP Mahadewa Komang Indra Wirawan, Psikolog Dewa Ayu Eka dan Hypnoterapy Giri A Semara. ***